Pages

Saturday, August 6, 2011

Home » » Upacara 17 Agustus di Puncak Mahameru Akan Digelar

Upacara 17 Agustus di Puncak Mahameru Akan Digelar

Upacara rutin 17 Agustus di Puncak Mahameru, Gunung Semeru tahun ini yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan tetap akan digelar oleh para pendaki gunung.

Detik-detik Proklamasi di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) merupakan moment yang ditunggu para pendaki Indonesia dan pendaki mancanegara.

Meski akan dilangsungkannya upacara detik-detik proklamsi 17 agustus yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, namun kegiatannya diperkirakan tidak akan sesemarak tahun-tahun sebelumnya. Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lumajang, Drs Rochani mengatakan pihaknya belum melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

”Nanti, akan saya koordinasikan terlebih dulu dengan Satker (Satuan Kerja) terkait,” kata Drs Rochani. Namun, ditegaskan orang nomor satu di Kota Pisang ini, Pemkab Lumajang pada prinsipnya tidak menghalangi jika memang kegiatan itu akan tetap dilaksanakan".

Diprediksi, meski memasuki Ramadhan, namun antusiasme peserta upacara di Puncak Semeru tidak akan berbeda dengan tahun sebelumnya yang juga digelar bersamaan dengan bulan puasa.

”Kalau tahun sebelumnya lebih dari 600 pendaki dan pencinta alam bergabung di Semeru untuk melaksamakan upacara peringatan HUT RI dan detik-detik Proklamasi, tahun ini jumlahnya tidak akan jauh berbeda,” ungkap Rochani.

Sedikitnya, 600 lebih pendaki dan pecinta alam dari berbagai kota akan bergikuti prosesi detik-detik proklamasi di Puncak tertinggi di Pulau Jawa ini. Para pendaki yang akan mengikuti upacara detik-detik proklamasi di puncak Semeru diperkirakan berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa.

Diantaranya, dari Kabupaten Lumajang sendiri, Jember, Malang, Surabaya. Semarang, Jogjakarta sampai Jakarta. Selain itu, ada juga peserta dari luar Pulau, diantaranya dari Bali dan Kalimantan Camat Senduro, Ribowo mengatakan pihaknya akan melakukan rapat bersama dengan pihak Balai Besar TBTS pada pekan ini.

”Dalam rapat koordinasi ini, akan dihadiri juga pihak Koramil, Polsek dan instansi terkait, termasuk panitia upacara 17 Agustus di Puncak Semeru. Melalui rapat koordinasi ini akan dibahas apakah bulan suci Ramadhan akan menjadi satu pertimbangan khusus, terkait jadi atau tidaknya upacara rutin 17 Agustus dan detik-detik Proklamasi di gelar di puncak Gunung Semeru,” kata Camat Ribowo.

Di bagian lain, pihak otoritas pemangku wilayah Semeru, yakni TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) melalui Ir Anggoro Dwi Sujiarto selaku Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II TNBTS di Kabupaten Lumajang menyatakan, pihaknya memberikan kesempatan pendaki untuk melakukan peringatan detik-detik proklamasi di puncak Semeru, selama 3 hari.

Yakni, sejak Tanggal 16 Agustus untuk melakukan pendakian, 17 Agustus untuk upacara dan 18 Agustus untuk kembali turun. Kondisi vulkanik yang saat ini direkomendasikan sampai titik Kalimati saja, para pendaki lainnya juga bisa melaksanakan upacara di titik lain, yakni Ranu Kumbolo dan Ranu Pane agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (sumber; suarasurabaya.net)

Berita Terkiat:
Pewarta Dan Mapala Gelar Pendakian Bersama Tahun Baru
Danau Sentarum Surga petualang
Gunung Everest Diragukan Ketinggiannya
Para pendaki Dilarang Mendaki Gunung Kerinci
Kisah Tragis Pendaki Memotong Tangannya Sendiri
Pentingkah Ilmu Survival Bagi Petualang

0 comments: