Pages

Sunday, February 26, 2012

IBIS DMNG Pengganti Truk SNG


IBIS DMNG (Digital News Gathering Mobile) adalah pertama di dunia ukuran saku kualitas tinggi mengirimkan audio visual sistem kamera nirkabel berdasarkan penggunaan sederhana dan kualitas gambar standar broadcast hingga kualitas high definition yang berbasis jaringan 3G atau jaringan 4G.

IBIS DMNG ini merupakan salah satu alat yang memiliki fungsi yang cukup ideal bagi wartawan untuk melakukan peliputan secara cepat agar dapat diterima pemirsa melalui siaran langsung televisi.


Kemajuan teknologi dewasa ini cukup berperan penting dalam persaingan dunia televisi untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas termasuk fungsi dari IBIS SMNG yang merupakan penunjang wartawan di lapangan dan dapat dipergunakan saat live berita.

IBIS DMNG dapat dengan mudah dipasang pada tripod atau di atas atau samping kamera menggunakan lengan sihir kecil. Hal ini juga dapat dilakukan pada sabuk atau di ransel kecil.

IBIS DMNG dapat terlindungi dari debu, guncangan atau hujan selama penggunaan dan perbaikan modem di sisi-sisinya. Perlu diketahui bahwa kelebihan IBIS SMNG ini tidak menjadi beban berat saat dilapangan karena cukup ringan dan kondisi ini sangat berbeda dengan truk SNG.

Hingga kini media televisi khususnya di Indonesia berupaya memanfaatkan IBIS SMNG sebagai penunjang dalam meningkatkan kualitas reportasi kru wartawan dilapangan saat meliput peristiwa penting terutama yang sangat jauh lokasinya karena alat ini memanfaatkan saluran satelit sebagai proses pengiriman gambar tersebut.

Semoga dengan alat mungil ini televisi di Indonesia mampu memberikan informasi cepat kepada penontonnya.

Sumber: dari berbagai sumber


Berita Terkait:
Membuat Hotspot menggunakan Wi-Fi Laptop
Mengenal Kode Error Saat Browsing

Sunday, February 12, 2012

Kasus Kekerasan Terhadap Wartawan Terus Terjadi


Seorang wartawan yang melakukan peliputan ternyata hingga saat ini tetap saja menjadi sasaran sebagai korban kekerasan. Ternyata kondisi ini terjadi dibeberapa daerah di Indonesia dan belahan dunia, seperti kasus intimidasi dengan ancaman, penganiayaan hingga pada penghilangan paksa nyawa wartawan atau sebagai korban pembunuhan berencana.

Kasus ini juga dialami salah seorang wartawan di Pontianak, Kalbar (11 feb'2012) di tempat hiburan malam karaoke kaisar saat melakukan peliputan razia gabungan yang digelar TNI, Polri dengan melibatkan anggota satpol PP kota Pontianak.

Razia yang digelar pukul 23.00 wib hingga 03.00 dini hari itu bertujuan untuk menindak pelanggaran disiplin oknum anggota TNI-Polri yang berada di tempat hiburan malam. Suasana saat menjalankan tugas itu menjadi persoalan yang tidak mengenakkan bagi kalangan jurnalis karena salah seorang rekan mereka menjadi korban kekerasan yang dilakukan WNA berasal dari negara Jepang.

WNA yang diduga asal negara sakura saat itu digiring petugas untuk diamankan karena saat diperiksa tidak bisa memperlihatkan kartu identitas diri atau paspor dengan alasan tertinggal di hotel dan kondisinya pun sedang dalam pengaruh minuman keras karena sebelumnya ia diduga berpesta minuman beralkohol dari barang bukti yang ditemukan di TKP bersama teman wanita penghiburnya.

Para wartawan dari berbagai media lokal dan nasional itupun tidak menyiakan momen tersebut dan berusaha mengabadikan dengan peralatan peliputan mereka. Namun, salah seorang wartawan mengalami nasib apes karena kameranya dirusak oleh WNA asal Jepang itu sehingga niat untuk mengabadikan momen itu akhirnya sirna, ibarat bukan mendapatkan foto yang bagus tapi kamera susak yang didapat.

Kejadian yang berlangsung singkat itupun akhirnya menimbulkan reaksi loyalitas kalangan wartawan lainnya yang saat itu bersama-sama melakukan peliputan, untunglah anggota POMDAM XII Tanjungpura membantu wartawan yang malang itu dengan mengamankan WNA tersebut agar mau bertanggungjawab atas perbuatan merusak peralatan wartawan.

Menurut hemat penulis, peristiwa itu merupakan sebagian kecil kekerasan yang dialami para insan jurnalis saat melaksanakan tugas berat dilapangan, maka hendaknya seorang jurnalis atau wartawan harus mengerti dan paham akan kondisi saat mengemban tugas tersebut karena saat melakukan peliputan dimana dan kapan pun kejadian itu bisa saja terjadi dan dialami setiap wartawan.

Bahkan setelah pasca penerbitan berita yang ditulis atau disiarkan tentang peliputan beritanya kemungkinan besar bisa akan terjadi karena pihak yang menjadi objek pemberitaannya itu merasa terusik alias tidak senang atas hasil karya yang diliput wartawan.

Selain itu, seorang jurnalis atau wartawan harus paham benar bahwa bisa saja media sebagai tempatnya yang menugaskan untuk menjalankan tugas tidak mau berfikir pusing alias tidak mau bertanggungjawab untuk memperjuangkan wartawannya bila menjadi korban hingga menjadi korban pembunuhan seperti beberapa kasus yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu yang hingga saat ini tidak pernah terungkap.

Patut diwaspadai bahwa nyawa merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang termasuk juga para insan jurnalis karena nyawa tidak bisa ditukar dengan nilai berita yang dicari.

Semoga sedikit tulisan ini menjadi bermakna bagi kalangan jurnalis atau wartawan yang setiap saat berusaha mendapatkan berita yang memiliki nilai jual tinggi. Selain itu semoga media yang mewadahi insan jurnalis agar selalu memperjuangkan nasib wartawannya yang menjadi korban saat menjalankan tugas dilapangan karena majunya media karena wartawannya yang selalu gigih berusaha mendapatkan momen atau peristiwa menjadi nilai berita yang mengagumkan setiap orang yang mengkonsumsinya.

Berita Terkait:
Renungan Untuk Generasi Bangsa
Indonesia Akan Kalahkan Malaysia

Wednesday, February 8, 2012

Prosesi Pembakaran 8 Naga Disaksikan Ribuan Warga


Prosesi pembakaran naga merupakan akhir rangkaian dalam rangka imlek dan cap go meh 2563 tahun 2012 yang menjadi momen ditunggu-tunggu warga keturunan tionghoa yang berlangsung pada hari ke-16 bulan pertama tahun imlek.

Prosesi pembakaran naga ini juga berlangsung di pemakaman bhakti suci jalan adisucipto, Kabupaten Kubu Raya yang menjadi pusat perhatian warga terutama kalangan warga tionghoa.

Ribuan warga ini berbondong-bondong ingin menyaksikan rangkaian akhir imlek dan cap go meh sehingga mengakibatkan arus lalu lintas di kawasan itu macet beberapa saat lamanya.

Rangkaian ritual pembakaran naga ini sebelumnya dilakukan ritual sembahyang dengan membakar dupa. Kemudian proses selanjutnya barulah naga yang berjumlah 8 ekor itu dibakar.


8 ekor naga yang dibakar ini merupakan naga yang menjalani ritual buka mata beberapa waktu lalu dan melakukan atraksi di kawasan Kota Pontianak dengan mendatangi rumah-rumah warga.

Menurut keyakinan, apabila naga datang kerumah mereka maka akan mendapatkan kemurahan rezeki dan keselamatan, selain itu jenggot naga diyakini akan memberikan nasib baik pada tahun imlek ini.

Ritual pembakaran naga yang wajib dilakukan ini merupakan bentuk harapan warga keturunan tionghoa agar mereka memperoleh keselamatan, kesehatan, dijauhkan dari bencana dan dipermurahkan rezeki.

Kegiatan ritual pembakaran naga ini sekaligus menjadi momen yang ditunggu-tunggu kalangan fotografer yang ada di daerah itu karena kegiatan ini hanya dapat disaksikan dan diabadikan sekali dalam setahun.

Ritual proses pembakaran naga yang berlangsung singkat ini berlangsung sukses dan aman.

Berita terkait:
Cap Go Meh 2563 Di Pontianak Berlangsung Meriah
Pawai Budaya Di Kota Pontianak Disaksikan Ribuan Warga
750 Tatung Meriahkan Cap Go Meh 2563 di Singkawang
Naga Air Meriahkan Imlek di Pasir Panjang Singkawang

Monday, February 6, 2012

Cap Go Meh 2563 Di Pontianak Berlangsung Meriah


Festival Cap Go Meh 2563 tahun 2012 yang dikemas dalam kegiatan pawai budaya nusantara berlangsung di Kota Pontianak pada pukul 13.00 WIB yang dipusatkan di jalan Gajahmada berlangsung meriah.

Momen yang ditunggu masyarakat kota Pontianak dan warga luar kota Pontianak seperti dari Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Pontianak membuat arus lalu lintas di Kota itu macet hingga beberapa jam.

Jalan Gajahmada yang merupakan pusat kegiatan terpaksa ditutup sementara karena dijadikan rute peserta pawai budaya nusantara guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.


Momen tahunan ini pun dimanfaatkan kalangan photografer untuk mengabadikan momen tersebut. Walaupun berdesak-desakan dengan warga lainnya mereka berusaha mendapatkan momen yang menarik.

Suasana kegiatan yang terkesan semarak ini menampilkan keanekaragaman budaya di Bumi Khatulistiwa yang cukup menghibur warga yang menyaksikan kegiatan hanya dalam setahun itu.

Perekonimian warga di kawasan jalan Gajahmada pun berdampak positif karena ribuan warga yang menyaksikan keanekaragaman kesenian pawai budaya budaya nusantara dalam festival cap Go Meh di Kota Pontianak itu memanfaatkan warkop yang ada di lokasi untuk minum sambil menikmati hiburan yang berlangsung.

Para juru parkir di kawasan berlangsungnya kegiatan pawai budaya nusantara itu pun mendapatkan rezeki dadakan yang dibandingkan hari-hari biasanya meningkat hingga 200 persen lebih.

Kegiatan yang berlangsung beberapa jam itu berlangsung aman karena kesigapan aparat kepolisian dari polda kalbar, polresta pontianak yang diback up anggota brimob serta anggota TNI.

Berita Terkait:
Prosesi Pembakaran 8 Naga Disaksikan Ribuan Warga
Pawai Budaya Di Kota Pontianak Disaksikan Ribuan Warga
Naga Singkawang Pecahkan Rekor MURI
Malam Imlek di Kota Pontianak Berlangsung Meriah
Keistimewaan Rumah Betang Suku Dayak
Festival Danau Sentarum 2011 Daya Tarik Wisatawan

Pawai Budaya Di Kota Pontianak Disaksikan Ribuan Warga


Pawai budaya dalam rangka festival cap Go Meh 2563 di Kota Pontianak mulai pukul 12.00 WIB yang dipusatkan di jalan Gajahmada disaksikan ribuan warga, kontan saja suasana di beberapa jalan menjadi macet beberapa jam dan kondisi ini pun membuat aparat kepolisian dari Polda kalbar, polresta Pontianak yang diback up anggota brimob dan TNI ini kewalahan mengatur arus lalu lintas di kawasan itu.


Kegiatan pawai budaya dalam rangka cap go meh 2563 tahun 2012 ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu warga khususnya warga Kota Pontianak karena kegiatan ini selain menampilkan atraksi naga dan barong sai dari beberapa yayasan tionghoa di Kota Pontianak juga menampilkan atraksi kesenian dari berbagai etnis suku yang tinggal di Kalbar, seperti penampilan etnis suku melayu, dayak, minang kabau, batak dan etnis suku madura.

Selain itu, kegiatan pawai budaya nusantara di Kota Pontianak itu juga dimeriahkan penampilan drum band dari berbagai sekolah yang ada di Kota Pontianak serta turut dimeriahkan kalangan pencinta sepeda ontel.

Kegiatan pawai budaya nusantara ini dibuka secara langsung Wakil Gubenur Kalbar, Christiandy Sanjaya serta dihadiri Walikota Pontianak, Sutarmidji, Danrem 121 ABW.


Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mengatakan kegiatan pawai budaya nusantara ini merupakan momen yang positif untuk memperkenalkan provinsi kalbar dibidang pariwisata dan budaya kepada dunia agar wisatawan lokal dan mancanegara datang keprovinsi itu sehingga peningkatan pendapatan daerah dibidang pariwisata semakin meningkat.


Selain itu kegiatan pawai budaya ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian mastyarakat kalbar, khususnya di Kota Pontianak.

Kegiatan pawai budaya nusantara dalam rangka festival cap go meh 2563 tahun 2012 ini berlangsung hingga pukul 17.00 WIB dan para warga yang menyaksikan kegiatan itu merasa puas karena terhibur dari penampilan peserta yang cukup mengesankan.

Berita Terkait:
Prosesi Pembakaran 8 Naga Disaksikan Ribuan Warga
Cap Go Meh 2563 Di Pontianak Berlangsung Meriah
Naga Singkawang Pecahkan Rekor MURI
Malam Imlek di Kota Pontianak Berlangsung Meriah
Keistimewaan Rumah Betang Suku Dayak
Festival Danau Sentarum 2011 Daya Tarik Wisatawan