Pages

Monday, October 17, 2016

Istana Keangkuhan

Matahari bersinar di timur sana dengan sinarnya yang sangat mempesona seiring dengan hembusan angin yang membelai dengan mesra...

Yaaaa.. Aku pun memantapkan langkah kaki ini menuju Istana keangkuhan dan penuh kemunafikan..
Rasa dan perasaaan berkecamuk didalam diri campur aduk seperti es campur yang terlihat indah menggugah selera karena warnanya yang centil menggoda...

Setiba di istana yang megah dan suram itu, aku pun terpana dengan pemandangan yang tidak asing aku rasakan.. sepi dan hening tanpa suara karena tak ada seorang pun yang ada selain diri ini ditemani oleh bayangan yang selalu mengekor tidak mau pisah...

Akhirnya aku pun terkapar dan masih berharap agar istana ini tidak sepi dari udara yang sehar agar kemunafikan segera pergi dikepala mereka yang selalu terlihat hebat dan berebut kenikmatan kekuasaan...

Dan... Ku lihat disana.. ternyata sang surya sudah mulai menyembunyikan dirinya...

Monday, October 3, 2016

Legenda Gua Sinturu Kabupaten Bengkayang

Gua Sinturu yang terletak di kabupaten Bengkayang merupakan salah satu peninggalan sejarah dan memiliki cerita legenda dari jaman dahulu kala yakni jaman penjajahan Belanda dan jaman Jepang, bahkan menurut cerita masyarakat memiliki cerita yang mengagumkan.

Gua Sinturu yang terletak di Kawasan Gunung Bawang ini merupakan bukti kekayaan yang terkenal di daerah dengan nama Bumi Sebaloh kabupaten Bengkayang dan hingga sekarang masih menjadi warisan budaya dan tetap terpelihara keasriannya oleh masyarakat dayak setempat karena di gua ini terdapat banyaknya emas sehingga dijadikan oleh Belanda dan Jepang pada jaman dahulu sebagai kawasan penambangan emas.

Asal nama gua sinturu juga berasal dari bahasa Jepang yang memiliki arti yakni nilai mata uang 2 negara, Sin berarti uang, Tu artinya dua bangsa yakni pernah dijajarah oleh belanda dan jepang dan Ru dalam bahasa dayak "Bakati" berarti ayo.

Cerita legenda masyarakat dayak setempat pernah tersiar kabar bahwa adanya harta karun yakni emas hasil penambangan pada jaman Jepang yang belum diangkut sebanayak 4 gerobak yang dipendam karena pada masa itu. Jepang kalah pada perang dunia ke II dan akhirnya menyerah kepada sekutu serta meninggalkan Kalbar. Tidak ingin dimiliki oleh orang lain, tentara Jepang memendam harta karun emas itu yang hingga kini keberadaannya masih misteri di kawasan gua tersebut.

Sebagai wujud melestarikan keberadaan gua Sinturu, aturan adat juga diberlakukan kepada masyarakat adat terkait penambangan secara manual sehingga tidak mengakibatkan terjadinya kerusakan alam di kawasan itu.

Selain melakukan penambangan secara manual, masyarakat penambang yang merupakan penduduk setempat juga dihimbau tidak melakukan pengolahan tambang di dalam gua, yakni harus diangkut ke desa untuk melakukan pengolahannya hal ini guna menghindari terjadinya pencemaran gua dan air yang merupakan sumber kehidupan masyarakat.

Hal yang sangat menarik sesuai kesepakatan dan aturan adat, para penambang menyisihkan pendapatan dari hasil tambang yakni untuk membangun rumah ibadah di dusun madi serta berbagai kebutuhan masyarakat lainnya sebagai wujud asas kebersamaan dan kekeluargaan.

Bagi anda yang penasaran tentang gua Sinturu, tidaklah salahnya menjadikan gua sinturu sebagai lokasi wisata legenda dan sejarah yang pastinya sangat mengagumkan apalagi gua yang memiliki nilai sejarah ini terletak dekat dengan pusat kota Bengkayang.