Pages

Wednesday, November 26, 2014

Pelestarian Terumbu Karang Dengan Media Buatan

Indonesia memiliki kekayaan alam bawah air yang sangat mengagumkan, namun perlu dilakukan secara cermat untuk menjaga pelestarian alam. salah satu pelestarian terumbu karang dengan media buatan.

Beberapa komunitas selam kini bukan hanya melakukan penyelaman saja namun melakukan juga pelestarian dengan menggalakkan media terumbu karang buatan untuk menjaga populasi ikan dan terumbu karang sebagai rumah ikan.

Kegiatan ini seperti dilakukan kalangan komunitas selam yang ada di kalbar, yakni Inhasa Diving Club atau yang disingkat dengan IDC.

Dengan dasar wujud kepedulian terhadap pelestarian terumbu karang, para anggota Inhasa menggelar kegiatan penanaman karang yang berlangsung di pulau penata besar, kabupaten Bengkayang. Media buatan yakni menggunakan semen dengan beragam bentuk kemudian di simpan di dasar laut.

Selanjutnya setiap 2 atau 3 bulan, dilakukan pengecekan dan membersihkan karang buatan tersebut serta melakukan pengukuran berapa ketinggian karang buatan yang dilakukan.

Kegiatan ini juga diharapkan untuk merangsang generasi muda khususnya kalangan pencinta olahraga bawah air untuk turut serta melakukan pelestarian terumbu karang dan sekaligus sebagai kampanye agar tidak menggunakan alat tangkap ikan yang illegal seperti melakukan pengeboman ikan yang bisa menghancurkan terumbu karang dikawasan itu.

Walaupun tanpa adanya bantuan dari pihak lain, kegiatan penanaman terumbu karang ini terus dikakukan secara berkelanjutan dan direncananya juga akan dilakukan di kawasan pulau-pulau lain di Kalbar sehingga menjadikan lokasi diving yang menarik. 

Tuesday, November 18, 2014

Kebijakan Pemerintah Menaikan Harga BBM Menyesatkan

Kebijakan pemerintahan Presiden RI Jokowi menaikan harga BBM tanggal 18 November 2014 ditanggapi aksi demo dari berbagai organisasi pergerakan mahasiswa di Kalbar yang berlangsung di Bundaran Sebelas Digulis Kalbar Jalan A.Yani Pontianak yang menolak kebijakan itu.

Mahasiswa menilai bahwa kebijakan kenaikan harga BBM saat ini sangat keliru dan tidak tepat, hal ini berdasarkan fakta bahwa harga minyak dunia mengalami penurunan dan bahkan negara tetangga yakni Malaysia akan mengeluarkan kebijakan menurunkan harga minyak di negara itu.

Dalam orasinya mahasiswa juga mengkritisi kebijakan presiden tanpa adanya keberpihakan kepada masyarakat dan tanpa adanya kajian ekonomi dampak yang akan ditimbulkan pasca kebijakan itu dilakukan karena beberapa kebutuhan masyarakat dipastikan akan menanjak naik.

Patut diketahui saat Jokowi pada masa kampanye capres menyatakan akan mengeluarkan 3 kartu sakti yakni kartu indonesia sehat, kartu indonesia pintar dan kartu indonesia sejahtera namun setelah menjadi presiden ternyata dana tersebut tidak ada dan akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk memaksakan menaikan harga BBM dengan kata lain kepentingan itu hanya berdasarkan kepentingan politik dan sangat menyesatkan.

Pakar ekonomi Indonesia, kwik juga mengungkapkan kebijakan pemerintah menaikan harga BBM saat ini tidak tepat dan bahkan sulit diterima dari kajian ekonomi karena minyak dunia mengalami penurunan harga serta negara tidak membeli minyak mentah yang ada di negara kaya ini walaupun pengolahan minyak mentah itu diekspor di negara Singapura.

Kwik juga menyatakan bahwa Jokowi terkesan mengabaikan keluhan rakyat dampak pasca kenaikan BBM sebesar Rp.2000,- perliter.

Beberapa pengamat negara juga menilai bahwa kebijakan kenaikan harga BBM ini sangat kental dengan politik yang akan menghancurkan negara dan syarakat dengan mafia minyak.




Monday, September 22, 2014

Lomba Mancing Udang Galah Se-Kalbar 2014

Ikuti dan saksikanlah Lomba Mancing Udang Galah Se-Kalbar yang digelar PUG dan Pemuka sebagai wujud pelestarian alam dan peduli terhadap sesama serta kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan lokasi mancing di sungai Rasau Kabupaten Kubu Raya, Kegiatan lomba mancing udang galah ini akan diselenggarakan pada tanggal 28 September 2014.

Lomba ini akan memperebutkan uang tunai puluhan juta rupiah dan beragam hadiah menarik lainnya.

Sunday, May 4, 2014

Mengenal Rule Of Thirds

Rule of thirds adalah dimana menampilkan gambar dalam camera yang dinamis dan enak untuk dilihat seperti pada foto ataupun pada layar video sehingga tidak menimbulkan kejenuhan mata memandang.

Pada Rule of thireds itu merupakan pembagian layar menjadi tiga bagian secara garis maya atau garis hayal saat mengabadikan momen atau objek yang ada dibagian sudut-sudut garis maya bukan pada bagian tengah atau sentral atau dalam istilah lain garis itu secara vertikal atau horizontal dipertemuan garis tersebut yakni di bagian bawah atau atas dan dibagian kanan atau kiri.

Dapat dicontohkan saat mengabadikan gambar orang maka yang menjadi titik tengah adalah mata, maka untuk menghasilkan gambar yang dinamis sesuai dengan rule of thirds itu harus berada di bagian pertemuan garis maya kiri atau kanan dan atas atau bawah.

Patut menjadi pertimbangan dan kecermatan setiap dalam pengambilan gmbar yakni harus menghasilkan gambar yang berfariasi sehingga mendapatkan momen yang ada sesuai yang kita inginkan, hal yang sangat diperlukan juga pada pengambilan gambar video sehingga ada keanekaragaman gambar dengan berbagai sudut pengambilan gambar sehingga menarik dan tidak membosankan.

.








Rule of Thirds

Saturday, May 3, 2014

Sungai Kapuas Menjadi Tong Sampah Terapung

Sungai Kapuas merupakan sungai yang menjadi bagian kehidupan masyarakat Kota Pontianak terutama yang bermukim di bantaran sungai.

Namun sangat disayangkan saat ini sungai yang menjadi bagian kebanggaan dan sekaligus kehidupan vital masyarakat itu mengalami pencemaran dengan banyaknya sampah yang sengaja dibuang oleh masyarakat yang tidak mengindahkan betapa pentingnya air sungai Kapuas bagi kehidupan kalangan masyarakat lainnya.

Tumpukan sampah itu bisa dengan mudah kita temukan hampir disepanjang sungai Kapuas, seolah-olah sungai kapuas menjadi tong sampah terapung dan menjadi pemandangan buruk di kawasan sungai itu.

Padahal kita ketahui setiap harinya masyarakat yang bermukim di sungai itu memanfaatkan airnya untuk keperluan mandi, mencuci bahkan perusahaan air minum daerah juga menjadikan air sungai terpajang di Kalimantan itu sebagai air minum untuk keperluan ratusan ribuan penduduk sungai kapuas yang dialirkan kerumah-rumah penduduk.

Mungkin setiap orang yang kita temui akan mengungkapkan kata yang sama "Sungai Kapuas Sekarang Kotor". Anggapan itu memang tidak bisa dibantahkan apabila dibandingkan dengan kondisi sungai Kapuas beberapa tahun lalu.

Yang lebih membuat pilu pemandangan di sungai itu, hampir disepanjang sungai kapuas warga seenaknya membuang sampah rumah tangga langsung ke sungai tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan dan tidak adanya himbauan pemerintah untuk memperingatkan warga agar tidak membuang sampah ke sungai sebagai bentuk antisipasi dikemudian hari.

Sungai Kapuas menjadi tong sampah terapung memang menjadi fenomena yang harus ditanggulangi sejak dini karena air sungai Kapuas sangat penting bagi kehidupan masyarakat Kota Pontianak dan warga lainnya yang ada di Kalbar yang masih tergantung dengan air sungai itu.

Mungkin saja pemerintah terkait menggalang kegiatan untuk membersihkan sampah yang memadati sungai kapuas dengan melibatkan peran serta masyarakat, pelajar dan mahasiswa serta berbagai organisasi pemuda yang ada di daerah ini.

Selain itu, pemerintah pun bisa pula melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim di tepian sungai Kapuas dengan memberikan pemahaman agar tidak lagi membuang sampah ke sungai serta menyediakan tong sampah di berbagai tempat dan di daerah pemukiman penduduk yang selama ini mungkin luput dari perhatian, padahal kalau dicermati kawasan sungai Kapuas bisa menjadi salah satu objek wisata yang mengagumkan di Kota Pontianak sehingga menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke daerah ini. 

Friday, April 25, 2014

Potensi Kampung Beting Sebagai Wisata Kota Pontianak

Perkampungan Beting merupakan perkampungan yang berada di tepian sungai kapuas yang letaknya sangat strategis di Kota Pontianak. Patut diketahui perkampungan yang satu ini tidak bisa dipisahkan dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak.

Nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan sangat kental di perkempungan beting sebagai nilai-nilai warisan budaya leluhur.

Berbagai tanggapan negatif memang cenderung tercetus apabila menanyakan kepada masyarakat tentang perkampungan Beting tersebut, namun anggapan itu bisa terbantahkan apabila kita mengunjungi kampung yang satu ini dengan nilai-nilai budaya kebersamaan dan sangat terasa berbeda dengan perkampungan lainnya yang ada di Kota Pontianak.

Kehidupan masyarakat yang tinggal di kampung Beting memang sangat jauh berbeda karena kita temukan nilai-nilai kesederhanaan terutama pada pemukiman tempat tinggal penduduk.

Mungkin saja ini merupakan salah satu kurangnya perhatian pemerintah sehingga pada saat sekarang ini perkampungan Beting dinilai jauh tertinggal dengan perkampungan lainnya.

Namun tidak bagi para pelukis Pontianak yang mengekspesikan keahlian mereka dalam seni lukis dan memberikan pesan moral bagi siapa saja yang melihat lukisan mereka di rumah warga. Pesan moral itu tentang adanya pengungkapan fakta bahwa perkampungan Beting mengalami kesenjangan sosial.

Selain itu, para pelukis juga memberikan pesan yang ingin disampaikan agar anak-anak Beting harus tetap sekolah demi masa depan yang baik di kemudian hari.

Memang diakui bahwa anak-anak kampung Beting masih banyak ditemukan yang putus sekolah karena masih adanya anggapan dikalangan mereka bahwa pendidikan yang tinggi tidak bisa merubah nasib mereka.

Lukisan yang terpampang itu memiliki pesan mengajak masyarakat di kampung Beting untuk mengatasi persoalan agar anak mereka kelak dapat terus sekolah dan ini merupakan tanggungjawab semua pihak.

Dengan berbagai kreasi dan seni lukis para seniman Pontianak, bisa jadi asumsi negatif tentang kampung  Beting di kalangan masyarakat bisa memudar karena Beting merupakan perkampungan yang sangat bersahabat dan menarik untuk dikunjungi, bahkan bisa menjadi perkampungan wisata di Kota Pontianak apabila didukung oleh semua kalangan termasuk pemerintah.

Monday, February 24, 2014

Perpustakaan Kalbar Buka Hingga Malam

Perpustakaan merupakan gudang ilmu bagi kalangan yang suka membaca atau alias ingin mendapatkan beragam informasi dan literatur, salah astu orangnya yaa seperti sayaa.. (hahahaaa..) sombong dikit bolehkan.

Hal yang sangat menggembirakan saat saya berkunjung ke perpusatakaan wilayah Kalbar yang beralamat jalan Sutoyo Pontianak samping rumah Betang. Ternyata ada kabar baik yakni pihak perpustakaan membuat kebijakan melayani masyarakat untuk menikmati dan sekaligus memanfaatkan buku-buka hingga malam hari sampai pukul 22.00 wib.

Kalau sebagian orang mungkin beranggapan kabar tersebut biasa saja, tapi kalau orang yang suka membaca seperti saya atau kalangan mahasiswa yang ingin membaca buku untuk menyelesaikan tugas atau skripsinya bisa sangat bermanfaat dan pastinya sebagai kabar menggembirakan.

Saat berdialog dengan kepala UPT Perpustakaan wilayah Kalbar, Untad mengungkapkan kebijakan membuka layanan hingga pukul 22.00 wib berdasarkan keinginan lebih untuk memberikan waktu yang banyak kepada masyarakat Kalbar khususnya yang berada di Pontianak dan sekitarnya karena dengan membaca secara otomatis membantu pemerintah mencerdaskan masyarakat.

Selain itu, perpusakaan wilayah Kalbar juga menambah fasilitas buku-buku baru dan bahkan yang sangat mahal harganya di pasaran guna membantu kalangan yang membutuhkan berbagai informasi yang bermanfaat sehingga tidak banyak biaya untuk membeli buku bacaan.

Memang disadari atau tidak, beberapa kalangan masyarakat kurang memanfaatkan fasilitas perpustakaan terbesar di provinsi kalbar ini karena kurangnya buku-buku bacaan dan promosi untuk mensukseskan gemar membaca, namun anggapan itu saat ini terasa kurang benar karena saat ini karena pihak perpustakaan terus berupaya pengadaan buku-buku menarik dan buku-buku baru.

Selain itu bagi kalangan pengunjung perpustakaan akan dimanjakan dengan fasilitas Wifi untuk koneksi internet dan belasan unit komputer yang bisa digunakan di lantai 2 sebagai wujud memudahkan kalangan pengunjung.

Dari dialog dengan kepala UPT Perpustakaan Kalbar, Untad juga terungkap bahwa saat ini perpustakaan minim mendapatkan alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi APBD daerah. Walau pun merasa kecewa dengan alokasi anggaran yang kecil itu, namun pihak perpustakaan berupaya menggandeng beberapa pihak untuk membantu memberikan sumbangan buku agar masyaratakat Kalbar bisa mendapatkan pelayanan yang baik terkait visi misi perpustakaan mencerdaskan masyarakat.

Semoga saja bagi kalangan yang suka menulis yang telah menghasilkan buku atau memiliki buku bacaan bisa menyumbangankan ke perpustakaan terbesar di Kalbar ini kalau pun memang tidak memiliki dana untuk membantu pengadaan buku baru karena dengan semakin banyaknya masyarakat mengunjungi perpuskatakaan maka secara langsung kita membantu mencerdaskan masyarakat.


Thursday, February 13, 2014

Kesenjangan Kaya Miskin di Indonesia Semakin Tinggi

Kesenjangan antara kaya dan miskin di Indonesia hingga sekarang terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi padahal sesuai data dari berbagai sumber bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup mengagumkan.

Angka-Angka makro ekonomi itu bisa menyesatkan bila kita luput mengamati realitas yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bahwa pada dasarnya pertumbuhan ekonomi itu belum sepenuhnya dinikmati seluruh masyarakat banyak. Bahkan data Statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonimi yang tinggi itu baru dinikmati sebagian kecil masyarakat Indonesia yang diperkuat dengan perkembangan kesenjangan masyarakat semakin tinggi.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan yakni pemerintah ke depan harus lebih memperhatikan aspek pemerataan agar tujuan pembangunan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur bisa diwujudkan. Dalam 5 tahun belakangan, ekonomi Indonesia tumbuh dengan nilai rata-rata 6 persen per-tahun. Data itu menempatkan Indonesia tertinggi ke-2 di Asia setelah China.

Data bank dunia, pada tahun 2012 pendapatan domestik bruto (PDB) menurut harga berlaku sebesar USD 878 miliar atau sebesar USD 1,2 triliun. Dengan besaran ekonomi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ke-16 terbesar di dunia atau terbesar ke-5 di Asia setelah China, Jepang, India dan Korea Selatan dan menempatkan Indonesia sebagai peringkat pertama pertumbuhan ekonomi di Asean.

Namun apabila dilihat dari data BPS, ternyata distribusi PDB masih sangat timpang. Menurut data tahun 2012 dari seluruh PDB di Indonesia sebanyak 57,6 persen dihasilkan di pulau Jawa, 23,7 persen disumbangkan oleh pulau Sumatra, sedangkan 9,8 persen disumbangkan oleh pulau Kalimantan dan pulau Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku dan Papua menyumbang sebesar 9 persen. Diketahui hampir 80 persen berada di pulau Jawa dan Sumatra.

Paradok dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi selama 10 tahun terakhir tingkat ketimpangan pendapatan di Indonesia cukup tinggi. Tercatat pada tahun 1999 ketimpangan berada pada tingkat moderat dengan jumlah 3,1 persen menjadi 4,2 pada tahun 2012.

Realitasnya, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ternyata dinikmati oleh sebagian kecil rakyat Indonesia yakni sekitar 0,5 persen penduduk super kaya saja. Data Global Wealth yang dirilis pad atahun 2012, Indonesia memiliki 104 ribu orang terkaya. Diprediksi pada tahun 2017, jumlah tersebut akan mengalami peningkatan menjadi 201 ribu orang kaya.

Data tahun 2012, di Indonesia hanya ada 785 orang kaya dengan kekayaan diatas USD 30 juta, dimana sebanyak 25 orang memiliki kekayaan sebesar USD 2 miliar atau lebih dan 380 orang memiliki kekayaan diatas USD 49 juta. Total 405 orang super kaya di Indonesia itu menguasai kekayaan berjumlah USD 120 miliar.

Jadi meskipun ekonomi Indonesia mengalami peningkatan cukup tinggidengan jumlah orang kaya terus bertambah, namun distribusi pendapatan nasional jelas mengalami ketimpangan semakin lebar dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2012, kelompok 20 persen terkaya menikmati sekitar 41 persen pendapatan nasional. Diprediksi 10 tahun kemudian kelompok ini akan menguasi 50 persen pendapatan nasional. Kondisi ini akan berbanding terbalik dengan orang termiskin di Indonesia yang diprediksi akan mengalami penurunan untuk menikmati pendapatan nasional dan mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang cukup jelas terutama pada masyarakat pedesaan, pedalam dan kepulauan..

 

Cover Buku Yasin

Tolong di cek design cover buku yasin nya okeee...
klu seandainya ada yang salah cepat diberi tau yaa..

Tuesday, January 28, 2014

Media Korban Politik Busuk

Indonesia kini mulai mengalami situasi politik busuk dan media pun menjadi korban sebagai alat politik busuk yang dilakukan oleh partai. Televisi sebagai media yang paling berpengaruh publik mulai bias karena berafiliasi dengan partai politik dan kalangan jurnalis media itu tidak memiliki beban dalam pemberitaan suatu peristiwa karena tidak berdaya menolak kepentingan pemilik modal. Bahkan selain itu banyak lagi yang mempengaruhi isi berita karena bos mereka adalah aktor politik.

Maka pogram berita dan dialog di televisi utamanya juga berlangsung transaksional seperti yang sering terjadi pada dunia politik tanah air. Televisi hanya piawai dalam melakukan peliputan, mengemas berita eksklusif atau acara dialog dengan melakukan kesepakatan pihak politik yang cenderung mencari bukti-bukti demi mendukung pendapat masing-masing dan mengabaikan bukti yang menyatakan sebaliknya.

Kebanyakan jurnalisnya memperoleh informasi dari pihak tertentu dan bukan berdasarkan investigasi sendiri dalam menggali kebenaran sesuai fakta dilapangan. Meski kita akui bahwa sekarang masyarakat mulai mengalami peningkatan jiwa kritis namun hal tersebut bukanlah nilai-nilai positif dan akan berdampak secara signifikan  pada dunia jurnalis secara umum.

Kalangan pakar mencermati bahwa  sejumlah media terutama televisi hanya berupaya demi tujuan politik jangka pendek mengarahkan perhatian publik terhadap sebuah masalah atau menggiring isu melalui isi program acara seperti berita. Hal lainnya yakni seperti pada tayangan iklan tokoh politik yang semakin gencar ditayangkan oleh berbagai televisi swasta apalagi mereka adalah pemilik modal atas televisi tersebut. Hal yang cukup miris yakni berbagai program acara kemanusiaan yang pada dasarnya adalah kampanye terselubung untuk menonjolkan para calon kandidat presiden.

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini acara dialog di televisi lebih sering mengundang kalangan politisi bukan mengundang pakar berkredibilitas. Pastilah mereka berupaya mencitrakan diri sebagai seorang negarawan atau super hero. Ketika media televisi tidak lagi berhati-hati dalam mengundang narasumber atau mungkin dengan niat sembunyi secara sengaja melakukannya, maka yang terjadi adalah media turut memikul dosa besar atas kekecauan atau lebih buruk lagi menciptakan suatu kondisi apa yang sering disebut sebagai reproduksi kebencian atau istilah lainnya pembodohan masyarakat.

Mendekati pesta demokrasi terakbar negara yakni pemilu yang akan berlangsung pada 9 April 2014 mendatang maka yang ditakuti adalah terjadinya kebohongan yang syarat dengan persaingan, kelicikan, tipu daya dan yang pastinya akan terjadinya saling menjatuhkan. Maka media di negara ini akan memikul dosa karena dianggap gagal dalam menjalankan tugas sebagai lembaga kontrol masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai etika, kecerdasan dan nilai persatuan bangsa. Oleh karena itu saat ini harus ada pihak yang berfikir dan berbuat agar media tidak tergelincir sebagai alat yang bertujuan sebagai kepentingan pemilik modal dan kepentingan para partai politik.

|Disadari atau tidak bahwa saat ini pemerintah dalam posisi yang lemah karena tidak bisa melakukan pelarangan media dalam memberitakan sesuatu karena jika dilakukan maka  Indonesia dianggap sebagai negara yang melanggar hak untuk berekspresi dan berpendapat atau lebih tren dikenal dengan istilah melanggar HAM. Sementara itu lembaga kepercayaan yakni KPI pun takut untuk melaksanakan tanggungjawabnya dalam merealisasikan aturan sesuai hukum yang berlaku.

Rakyat Indonesia saat ini berharap ada stasiun televisi yang berperan sungguh-sungguh dalam memberikan nilai edukasi atau pendidikan kepada mereka atas ketidak jelasan berita dan informasi yang diberitakan media terkait pemberitaan tentang dunia politik dan berbagai isu lainnya seperti keakuratan lembaga survei dalam melakukan jejak pendapat dan bukan berdasarkan kepentingan seseorang, kelompok atau partai tertentu yang pada dasarnya untuk mewujudkan pemenangan pemilu 2014.

Saat ini sadar atau tidak sadar hanya TVRI dan RRI lah yang diharapkan mampu mengemban tugas sebagai media kontrol serta sebagai media yang berkewajiban mencerdaskan bangsa karena saat ini media swasta telah menjadi momok menakutkan karena dengan sengaja mengotorkan tangannya dalam kancah pencitraan tokoh atau partai politik yang berlaga dalam pemilu 2014 mendatang.

Monday, January 27, 2014

Pemilu 2014 Diprediksi Angka Golput Meningkat

Beberapa kalangan menilai bahwa pelaksanaan pemilu 2014 yang berlangsung pada 9 April mendatang akan terjadi peningkatan angka golput dibandingkan pada pemilu sebelumnya. Ada beberapa hal para kalangan memprediksi angka golput tersebut mengalami peningkatan, salah satunya pengaruh dari para caleg yang diusung partai peserta pemilu 2014 terkait visi misi sebagai penggalangan simpatik masyarakat.

Sementara itu penilaian peran partai tidak berpengaruh secara besar dalam mendongkrak masyarakat untuk menyalurkan hak suara pada pemilu tahun ini karena faktor tersebut sangat tergantung dari peran para caleg yang dianggap tidak mampu untuk menjadi wakil pada lembaga legislatif.

Prediksi akan terjadinya peningkatan angka golput dari pendapat beberapa kalangan bisa diyakini menjadi hal yang nyata karena selama ini para caleg yang diusung partai perserta pemilu jauh dari harapan masyarakat dan terkesan hanya sebagai orang-orang pemilik modal saja dan orang-orang yang haus akan kekuasaan bahkan mereka pun terkesan sangat jauh sebagai orang-orang yang dianggap sebagai pemimpin yang mampu memperjuangkan persoalan masyarakat agar lebih baik.

Janji-janji dan harapan yang selalu disampaikan para caleg bisa menimbulkan dampak apatis masyarakat dalam menyalurkan hak suaranya dalam pemilu mendatang karena belajar dari pengalaman pemilu sebelumnya para caleg hanya menginginkan dukungan pada saat menjelang pemilu dengan mengobral janji-janji tanpa bukti. Selain itu mereka terkesan tidak peduli setelah berhasil terpilih menjadi anggota dewan.

Penilaian masyarakat tidak lagi percaya pada para caleg dan beranggapan ingin golput yakni berdasarkan kiprah atau sepak terjang para anggota dewan selama menjabat yakni hanya ambisius dalam mengejar kedudukan dan melupakan fungsi serta tanggungjawab sebagai wakil dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

Sangat ironis memang apabila mereka yang saat menjabat hanya menghalalkan segala cara demi satu tujuan mencari keuntungan dalam hal ini materi serta kepentingan partai mereka semata.

Wajar saja masyarakat menilai bahwa para anggota dewan bukanlah perwakilan rakyat tetapi perwakilan partai karena jelas mereka hanya memperjuangkan kepentingan partai dengan mengatasnamakan rakyat.

Wednesday, January 22, 2014

Sejarah Perang Pasifik dan Pendudukan Jepang di Borneo

Perang Pasifik merupakan sejarah yang menjadi catatan dunia dan berawal dari pendudukan Jepang di pulau Borneo atau pulau Kalimantan. Pada 8 desember 1941 pecah perang Pasif atau yang dikenal dengan nama "Perang Asia Timur Raya" setelah angkatan udara Jepang dibawah pimpinan Laksamana Nagaro melancarkan serangan mendadak kepangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbour, Hawai. Bersamaan dengan itu Angkatan Udara Jepang juga melancarkan serangan dan melakukan pengeboman atas Singapura, Pulau Wake, Pulau Midway, Pulau Guam, Manila, Hongkong dan Pualu Nauru. Akibat serangan itu Angkatan Laut AS di timur jauh lumpuh dan AS pun menyatakan perang terhadap Jepang.

Pernyataan perang juga diutarakan oleh Belanda yang merupakan salah satu negara sekutu AS. Pada 18 desember 1941 pukul 06.30 Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Jenderal Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer melalui radio menyatakan perang terhadap Jepang. Pernyataan perang oleh Belanda pun membuat tentara Jepang bergerak secara cepat dan melakukan penggempuran di daerah-daerah selatan yang kaya akan minyak bumi untuk mendukung peperangan. Sasaran utama Jepang yakni Tarakan dibagian timur pulau Borneo (sekarang di Kaltim) yang merupakan daerah yang dikuasai oleh Belanda. Serangan itu mengakibatkan Belanda angkat kaki, namun sebelumnya Belanda dengan licik menghanguskan ladang dan depo minyak di daerah itu karena takut dimanfaatkan oleh Jepang.

Pada 11 januari 1942, Jepang berhasil mendarat di Tarakan dan keesokan harinya komandan Belanda di pulau Borneo ( Kalimantan ) menyerah kepada Jepang. Tanggal 24 januari 1942, Jepang berhasil menguasai kota Balikpapan yang merupakan daerah kedua penghasil minyak bumi. Sementara itu Kota Pontianak berhasil dikuasai tentara Jepang pada tanggal 29 januari 1942 secara resmi yang sebelumnya tentara Jepang berhasil melakukan serangan bom pada tanggal 19, 22 dan 27 desember 1941 yang mengakibatkan lumpuhnya kekuatan tentara Belanda di Kota Pontianak. Residen Borneo Barat dr.Van Der Zwaal dan Overste Vasqua beserta satu batalyon serdadu Belanda tidak mampu membendung serangan tentara Jepang yang saat itu sangat kuat dengan amibisi menguasai dunia khususnya negara-negara di Asia.

Tentara Jepang juga melakukan serangan ke Miri sebuah kota di pantai utara Sarawak Malaysia diketahui bahwa wilayah itu terdapat ladang minyak bumi yang saat itu dikuasai oleh keluarga Raja Brooke. Setelah berhasil menguasai Miri, tentara Jepang bergerak cepat menguasai kota Kuching Malaysia, pada waktu itu kota Kuching merupakan pusat pemerintahan kerajaan Brook yang dipanggil "Raja Putih". Keberhasilan menguasai kota Kuching, kemudian tentara Jepang memperkuat pasukan dengan melakukan pembangunan camp dan membangun tempat untuk tawanan perang termasuk para tawanan perang yang berasal dari Kalbar.

Jepang remsi menyatakan perang kepada Belanda terkait tanggapan yang dinyatakan pihak Belanda yang ditandai dengan keberhasilan tentara Jepang menghancurkan pasukan sekutu di Laut Jawa pada tanggal 1 januari 1942. Keberhasilan Jepang melumpuhkan  pasukan sekutu mengakibatkan Jepang dengan mudah menguasai daerah di pulau Jawa dan merebut kota Bandung. Saat itu Kota Bandung merupan basis kekuatan tentara Belanda. Pada waktu itu, kekuatan militer pasukan Belanda di Pulau Jawa diperkirakan sekitar 40.000 prajurit yang tergabung dalam 4 divisi.

Saat itu, pasukan Belanda, AS, Inggris dan Australia yang tergabung dalam pasukan sekutu mulai bergeser ke Jakarta akibat gempuran pasukan Jepang. Namun, komando pasukan sekutu itu bermarkas di Lampung dibawah komando Panglima Letnan Jenderal H.Ter Poorten.

Komandan Jepang, Jenderal Imamura pada tanggal 8 meret 1942 mengeluarkan ancaman kepada Belanda agar meninggalkan kota Bandung dan mengadakan perundingan, dalam ancamannya apabila Belanda masih bersikeras tidak memenuhi ancaman itu maka Jepang akan melakukan pengeboman secara besar. Ancaman Jepang itu memang bukan gertakan belaka yang ditandai dengan banyaknya pesawat pengebom Jepang mengitari kota Bandung dan siap melakukan perintah apabila Belanda masih tidak menuruti ancaman tersebut.

Pada tanggal 9 maret 1942 pukul 08.00 dalam siaran radio Bandung terdengar perintah Jendral Ter Poorten kepada pasukannya agar tidak melakukan kontak senjata atau berperang kepada tentara Jepang dan melakukan kapitulasi tanpa syarat.

Di Linggarjati pada tanggal 9 maret 1942, tercatat dalam sejarah bahwa peristiwa tersebut merupakan akhir kisah penjajahan Belanda di Indonesia. Setelah itu, Jepang menduduki atau berhasil merampas Indonesia sebagai negara baru jajahan hingga akhirnya Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

  

Monday, January 20, 2014

Sejarah Awal Kongsi China Di Kalbar

Sejarah awal kongsi China di Kalbar terungkap dalam catatan sejarah Hindia Belanda yang menyatakan bahwa orang China telah datang ke Borneo Barat (Kalbar) pada masa dinasti Ming (1368-1664) dalam beberapa gelombang melalui Brunei. Mereka yang datang pada masa itu terdiri dari pedagang dan perantau dalam jumlah yang kecil untuk mencari kehidupan yang lebih baikdi pulau Borneo yang kaya akan bahan tambang emas, intan, batu bara dan minyak bumi serta lada hitam dan sarang burung walet.

Tercatat sejarah bahwa kedatangan kongsi China untuk menambang pertama kali ke Borneo Barat (Kalbar) dari Brunei pada tahun 1740 hingga 1745. Mereka membuka pertambangan emas di Mandor wilayah kerajaan Mempawah ( sekarang masuk wilayah Kabupaten Landak) serta pertambangan emas di Monterado, Seminis-Larah dan Pemangkat dalam wilayah kerajaan Sambas (sekarang Kabupaten Sambas dan Bengkayang).

Menurut Schaank (1893) kebanyakan para penambang emas kongsi China itu berasal dari suku Hakka, Hokkien dan Caton yang berimigrasi dari negaranya untuk mencari kehidupan baru di wilayah selatan guna menghindari kekacauan dan kelaparan akibat terjadinya peperangan di negerinya.

Kedatangan kongsi China ke pulau Borneo pada awalnya atas permintaan Sultan-sultan Melayu termasuk Sultan Sambas dan Penembahan Mempawah. Saat itu yang didatangkan penembahan Mempawah dan Sultan Sambas adalah para pekerja tambang emas dari provinsi Hainan yang memiliki keahlian dan ketekunan dalam pekerjaan penambangan emas. Kemanyakan dari penambang emas China itu berangkat terlebih dahulu ke Brunei baru kemudian menuju ke Kerajaan Sambas dan Kerajaan Mempawah.

Keberhasilan para pekerja China secara ekonomi dari hasil pertambangan emas telah menimbulkan persoalan baru dalam hubungan dengan Sultan Sambas. Setelah merasa kuat dan kaya pada tahun 1760 beberapa pemimpin dari penambang China mendirikan beberapa "Kongsi" pertambangan dengan mengelompokkan anggotanya menurut suku asal mereka di negeri leluhur. Tercatat sedikitnnya ada 12 Kongsi yang telah didirikan oleh para pekerja tambang China. Namun, Kongsi yang besar dan kuat hanya ada tiga, yaitu Kongsi Ta Kang yang menguasai kawasan Monterado-Larah. Kemudian Kongsi Lan Fang yang berkedudukan di Mandor dan Kongsi San Tiao Kou yang menguasai kawasan dekat Sepang, Seminis dan wilayah Pemangkat.

Ketiga Kongsi ini saling bermusuhan antara satu dengan yang lainnya karena persoalan batas wilayah pertambangan yang dikuasai mereka. Sedangkan Kongsi-kongsi kecil hanya mengikat hubungan kerjasama dengan salah satu Kongsi terbesar itu.

Ketiga Kongsi besar yaitu Ta Kang, Lan Fang dan San Tiao Kou berusaha memperluas wilayah pertambangan mereka dengan cara melakukan kerjasama dengan kongsi-kongsi kecil yang berada di luar wilayah merek. Perebutan pengaruh kalangan Kongsi ini menimbulkan menjadi penyebab permusuhan ketiga Kongsi besar itu terutama pada Kongsi Ta kang dengan Kongsi Tiao Kou yang wilayahnya berdekatan.

Pada tahun 1837 terjadi peperangan antara Kongsi Ta Kang dengan Kongsi San Tiao Kou yang disebabkan perselisihan perebutan wilayah pertambangan emas. Perselisihan itu bermula dari dibukanya Kongsi Kecil di Buduk dan Lumar (sekarang Kabupaten Bengkayang) oleh kalangan Kongsi Ta Kang. Tekanan yang dilakukan Kongsi Ta Kang terhadap Kongsi San Tiao Kou dan kongsi-kongsi lainnya yang kecil mengakibatkan mereka lari kepedalaman dan bahkan melarikan diri ke Serawak Malaysia. Sebagian dari mereka mendapatkan ijin dari Sultan Sambas untuk bercocok tanam dan meninggalkan pekerjaan pertambangan di daerah pedalaman.

Pada masa itu, peran kontrol Kesultanan Sambas terhadap para Kongsi China semakin lemah terutama setelah terjadinya penyerangan yang dilakukan Kolonial Inggris terhadap Kesultanan Sambas pada tahun 1813 untuk menangkap Pangeran Anom yang dituduh Raffles sebagai komandan Lanun. Terlebih lagi setelah pengembalian tahta Sultan Sambas oleh Inggris pada 24 Oktober 1813 yang disertai dengan syarat bahwa Kesultanan Sambas tidak boleh memiliki pasukan tempur dan hanya diperkenankan mempunyai pasukan pengawal istana saja. Dalam kondisi itu, Kesultanan Sambas tidak lagi memiliki kekuatan militer untuk menghadapi sepak terjang para pemimpin Kongsi yang mulai membangkang kepada kekuasaan Sultan Sambas terutama dalam hal membayar pajak atau upeti.

Kelemahan Kesultanan Sambas yang tidak lagi memiliki pasukan tempur dimanfaatkan para pemimpin Kongsi Ta Kang dan Kongsi-kongsi kecil diwilayah kontrolnya untuk membangun sebuah kekuatan pemerintahan sendiri yang kemudian dikenal dengan nama "Repubrik Kongsi". Selain mengatur pemerintahan dan membuat peradilan sendiri, Kongsi Ta kang dan kongsi kecil lainnya juga tidak mau lagi menyetor pajak orang asing dan pajak pertambangan emas yang mereka usahakan.Secara Defacto, Kongsi Ta Kang dan para kongsi kecil lainnya telah memisahkan diri dari Kesultanan Sambas yang telah memberikan wilayah pertambangan emas untuk mereka dulu. Pembangkangan yang dilakukan pimpinan Kongsi Ta Kang ini sangat meresahkan Sultan Sambas sehingga Sultan Sambas meminta bantuan Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) untuk menumpas kongsi tersebut.

Patut diketahui bahwa sebelum para pekerja tambang China didatangkan ke Borneo Barat (Kalbar) oleh Penembagan Mempawah dan Kesultanan Sambas mereka terlebih dahulu menetap di Brunei dan melakukan pekerjaan penambangan emas yang dikendalikan oleh Kesultanan Brunei. Namun, lahan tambang Brunei mulai menipis dan mereka ditawarkan oleh Sultan Brunei kepada Penembahan Mempawah dan Kesultanan Sambas. Kedatangan kelombang pertama penambang emas China ke Borneo Barat (Kalbar) bukan atas inisiatif mereka sendiri tetapi difasilitasi oleh Sultan Brunei dan tercatat dalam laporan Raffles bahwa jumlah mereka mencapai 30.000 orang lebih dan jumlah emas yang mereka hasilkan dari beberapa kawasan pertambangan emas di Borneo Barat (Kalbar) sekitar 4.744.000 dollar Spanyol per-tahun.

Pada tahun 1799, terjadi pemberontakan pertama Kongsi China dan berhasil ditanggulangi Kesultanan Sambas dan Belanda. Pemberontakan ke-dua terjadi pada 13 Maret 1819 yang menyebabkan Lenan Von Kielberg terluka dan Juru Tulis Raupp hilang. Hingga kini jenazah juru tulis itu tidak pernah ditemukan lagi. Pemberontakan dipicu kebijakan Residen Sambas George Muller yang dinilai tidak aspiratif dalam menampung keluhan para Kongsi China. Tetapi pemberontakan itu dapat dipadamkan oleh Kapten Zimmermen.

Kongsi Ta kang dan kongsi-kongsi kecil lainnya bukan saja tetap menolak pembayaran pajak kepada Kesultanan Sambas tetapi mempersiapkan untuk melakukan pemberontakan ke-tiga yang lebih besar pada tahun 1851 yang menyebabkan Letnan Kolonel (Overste) Zorg tewas dalam pertempuran. Kedudukannya kemudian digantikan oleh Overste Andressen. Pasukan Belanda di Sambas dengan kekuatan militer yang dibantu pasukan dari Batavia (Jakarta) yang akhirnya dapat membubarkan Kongsi China terbesar di Monterado pada tahun 1854. Diketahui bahwa uapaya untuk menundukkan Kongsi China di wilayah Kesultanan Sambas Overste Andressen telah mengerahkan 2000 lebih tentara yang didatangkan dari pulau Jawa.

  

Sejarah Spanyol Dan Portugis Di Borneo

Sejarah kehadiran Spanyol dan Portugis di pulau Borneo sangat menarik yang diketahui bahwa diantara para pengembara bangsa Eropa yang datang ke pulau Borneo adalah Anthony Pigafetta seorang pengembara asal Spanyol mengunjungi kesultanan Brunei pada tahun 1521. Perjalanan itu tercatat pada artikelnya Account of MegallansVoyoge dalam The First Voyege Round the Wirld (1521).

Dalam catatan artikelnya dijelaskan tentang gambaran penduduk kesultanan Brunei serta pernyataan kekagumannya melihat kemewahan dan kemegahan istana kesultanan Brunei yang bertahtahkan emas dan intan. Dijelaskan dalam catatan itu bahwa pusat kota Brunei saat itu penduduknya berjumlah 25.000 jiwa.

Upaya kerajaan Spanyol membina hubungan dengan kerajaan Brunei pada tahun 1573 mengalami kegagalan. Tahun 1577 gubernur Spanyol yang menguasai wilayah di Filipina yakni Don Fransisco De La Sanda menerima penawaran dari kerajaan Brunei untuk menuntaskan perdebatan kekuasaan dikalangan internal kerajaan itu. Raja Brunei baru saja diturunkan tahta oleh adik kandungnya sendiri. Raja Brunei berjanji akan mengakui kekuasaan tertinggi raja Spanyol jika berhasil menduduki tahtanya.

Melalui ekspedisi-1, militer Spanyol berjalan sukses. Ekspedisi-2 dilakukan pada tahun 1580 dibawah komando Kapten Rivera dari divisi kerajaan Spanyol. Ekspedisi-3, pasukan Spanyol dibawah komando Mayor Monforte secara khusus menumpas aksi petualangan orang dayak laut yang berasal dari Borneo Utara (Sarawak) dan suku Sulu yang berasal dari Mindanau Filipina Selatan disekitar Tanjung Datuk. Di hutan rimba bukit di Tanjung Datuk pada ketinggian 610 meter tepatnya di Goa Batu Berjulang diketahui bahwa para perompak bermarkas dan melakukan pengintaian untuk menjalankan aksinya menyerbu kapal-kapal saudagar Spanyol yang melintas.

Di dalam buku "Tanjungpura Berjuang" (1971) dijelaskan bahwa "Suku Dayak Laut" merupakan sebutan lain "Suku Dayak Iban". Aksi petualangan yang dilakan suku dayak laut ini sangat meresahkan para pedagang asing bangsa eropa yang melakukan ekspedisi perdagangannya di pulau Borneo. Dua ratus gembong petualang Dayak Iban ditangkap dan kemudian dihukum. Sebagai ucapan terimakasih dan janjinya, Sultan Brunei pada tahun 1750 menyerahkan hak-haknya atas sebagian pulau-pulau Paragoa (Palawan) kepala penguasa Spanyol.

Vasco Lourenzo dari wilayah kekuasaan Portugis pernah tidak diterima oleh raja Brunei karena hadiah yang dipersembahkan berupa permadani dalam bentuk motif eropa yang diduga sebagai alat sihir dengan alasan bisa mendatangkan bencana. Raja Brunei menolak hadiah dari Vasco berupa sebuah permadani terlukis mengkilat perkawinan Pangeran Hendrik VIII dari kerajaan Inggris dengan Catharina Arrason.

Tahun 1530 Gonsalo Pereira yakni Gubernur Portugis di tanah Maluku diterima oleh raja Maluku secara baik, bahkan hubungan itu mempererat dalam hal perdagangan. Namun pada tahun 1668 terjadi peristiwa perampokan kapal dagang Portugis yang dilakukan oleh Sultan Banjar setelah kapal itu berhasil mendarat di pantai Borneo Selatan (Kalimantan Selatan). Seluruh awak kapal berhasil dibunuh setelah dilakukan taktik penipuan dan merampas harta benda.

Kedatangan Portugis berdagang di Banjarmasin  tahun 1694 tetap tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Empat kapal dagang beserta isinya dirampas dan sebagian besar awak kapal dibunuh. Melalui ekspedisi Portugis tahun 1694 terungkap bahwa pada tahun 1691 seorang misioneris Katolik Antonio Ventimiglia dibunuh atas perintah Sultan Banjar. Pembunuhan itu berdasarkan upaya kecurigaan dapat mempengaruhi suku dayak Ngaju di perhuluan (Kalimantan tengah) yang masih menganut animisme atau kepercayaan sebagian besar penduduk di Pulau Borneo saat itu. Dalam tradisinya bahwa masih melakukan ritual dengan persembahan kepala manusia dengan terlebih dahulu melakukan Ngayau yang ingin diberantas oleh Sultan Banjar.

Sejarah Kehadiran Kolonialisme Barat Di Borneo

Kehadiran kolonialisme barat di pulau Borneo atau yang dikenal dengan pulau Kalimantan dan kepulauan Nusantara bermula dari penguasaan Portugis atas Bandar Malaka pada tahun 1511 masehi. Melalui Malaka, kolonial Protugis, Inggris dan Spanyol dan Belanda masuk kepulau Borneo.

Dari catatan sejarah para kolonialisme barat ini berawal masuk ke Borneo dengan acara berdagang dan kemudian menguasai kerajaan sebagai wilayah jajahan.

Pada masa itu, Malaka adalah sebuah bandar yang cukup besar dan menjadi pusat perdagangan penting sehingga selalu ramai dikunjungi. Kapal-kapal dagang dari jazirah Arab dan India yang lebih dahulu berdagang ke negeri China menjadikan bandar Malaka sebagai tempat persinggahan kapal-kapal mereka.

Ketika berlayar menuju China, kapal-kapal dagang dari Malaka melintasi pantai barat dan utara pulau Borneo (kalimantan) yang dikuasai kerajaan melayu Brunei dan Kerajaan Sambas ( Kalbar ). Setelah Portugis menguasai Malaka, Bandar itu dijadikan pusat pengendalian jalur perdagangan rempah-rempah seperti lada, cengkeh, pala dan fuli dari Sumatera dan Maluku sebelum dibawa ke Eropa melalui India.

Pada tahun 1512, D'Albuquerque sebagai penguasa Portugis di Malaka mengirim sebuah armada laut ke tempat penghasil rempah-rempah di Maluku. Dalam perjalanan itu mereka singgah di pelabuhan Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon di pantai utara pulau jawa.

Dengan menggunakan nahkoda orang jawa, armada itu tiba di kepualauan Banda terus menuju Maluku Utara dan akhirnya tiba di Ternate. Di Ternate, Portugis mendapat ijin membangun sebuah benteng dari sultanb. Kemudian dari situ Portugis memantapkan kedudukannya di Maluku dan sempat meluaskan wilayah hingga ke pulau Timor.

Dengan semboyan "Gospel, Glory and Gold" (ajaran, kemulian dan keemasan) mereka juga menyebar agama katolik terutama pada penduduk di pulau Maluku dan Timor. Pada masa itu, nusantara merupakan mata rantai perdagangan Portugis menguasai separuh dunia dan separuh lagi dikuasai oleh Spanyol berdasarkan perjanjian Tordesillas yang ditanda tangani pada tahun 1493 oleh Portugis dan Spanyol. Portugis menguasai wilayah yang bukan kristen dari 100 mil di sebelah barat semenanjung Verde terus ke timur melalui Goa di India hingga kepulauan rempah Maluku. Sisanya (kecuali eropa) dikuasai oleh Spanyol. Namun demikian, Portugis dan Spanyol tidak pernah menguasai sepenuhnya pulau Borneo serta mengendalikan perdagangan di pulaua yang kaya itu.

Pada tahun 1526, Don Jorge de Manezes seorang gubernur Portugis di Maluku, Mengklaim menemukan pulau Borneo, Tetapi diperdebatkan karena pada tahun 1518 Laksamana Lorenzo de Gomez dilaporkan telah diperintahkan oleh raja Spanyol untuk memeriksan kondisi tanah yang kemudian hari dinamakan pulau Borneo. Ekspedisi Spanyol di Borneo baru terungkap setelah Laksamana Lorenzo de Gomez meninggal dunia 3 tahun kemudian pada tahun 1521. Oleh karena itu, nama pulau Borneo awalnya ditulis dalam bahasa Spanyol 1518 oleh laksamana Vasco Lorenzo de Gomez. Kemudian berita penemuan pulau Borneo menyebar luas di daratan eropa. Orang Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda datang silih berganti ke pulau Borneo. Mereka mengambarkan pulau Borneo sebagai pulau terbesar yang pernah diketahui di Asia , terletak ditengah-tengah jalur perdagangan yang luas dan mempunyai tanah yang subur untuk memenuhi segala kebutuhan manusia.

Friday, January 10, 2014

DPR Bukan Perwakilan Rakyat Tetapi Partai

Lembaga DPR yang disingkat dengan dewan perwakilan rakyat identik dengan dewan perwakilan partai dengan mengatasnamakan perjuangan untuk kepentingan rakyat padahal jauh dari tujuan itu, hal ini karena adanya kesalahan dari awal dalam mekanisme yang keliru.

Patut menjadi renungan bahwa adanya kekeliruan mekanisme selama ini untuk menseleksi penetapan para caleg menjadi anggota dewan yang diajukan melalui partai kemudian dipilih rakyat melalui pemilu.

Sesuai peraturan sekarang bahwa UU tersebut harus direvisi yakni aturan para bakal caleg tidak diajukan melalui partai tetapi harus berdasarkan independen atau pengajuan secara perseorangan ke KPU .

Ketentuan lain yakni, para bakal caleg tersebut bukan orang partai dan yang pasti harus memenuhi unsur syarat yang ditetapkan minimal jenjang S1, kemudian para bakal caleg itu mesti mengikuti ujian tertulis sistematika perundang-undangan, disiplin ilmu tata negara dan yang menyangkut tentang pengetahuan tugas dan fungsi anggota dewan agar mengetahui kemampuan para bakal caleg secara intelektual dan memang sebagai orang-orang pilihan.

Pada hasil penilaian itu berurut sesuai dengan nilai tertinggi dan baru kemudian para tahan penetapan nomor urut untuk dilakukan pemilihan langsung oleh rakyat yang ditetapkan oleh penyelenggaran pemilu dengan jumlah peserta batas maksimum. Apabila tidak masuk dalam jumlah yang ditetapkan maka bakal calon lain dinyatakan gugur dan ketentuan ini juga berlaku pada kabupaten, kota, provinsi serta pusat.

Untuk perwakilan Dewan di pusat dipilih 4 besar dari setiap provinsi sesuai dengan jumlah perolehan suara guna merampingkan jumlah anggota DPR yang selama ini cukup besar dan secara otomatis meringankan pengeluaran negara untuk membiayai para dewan agar menepis anggapan bahwa dewan adalah pengangguran intelektual terselubung.

Revisi aturan ini bisa saja terealisasi atas desakan rakyat karena bisa mental karena ketetapan itu sangat berpengaruh pada dewan saat ini yang memberlakukan kebijakan dalam menghasilkan produk UU.

Khusus partai, nantinya ada keterwakilan partai dalam DPR sebagai anggota kehormatan yang berfungsi untuk melakukan kontrol atas kinerja dewan serta memberikan teguran atau arahan apabila menetapkan kebijakan yang dihasilkan.

Secara jujur kita akui bahwa selama ini citra DPR pada tingkat kabupaten-kota, provinsi dan pusat masih terbelenggu dengan kepentingan partai dan hanya berdalil kebijakan yang dibuat untuk kepentingan rakyat padahal jauh adanya konfirasi terselubung demi tujuan kepentingan kelompok atau partainya.

Apabila sistem ini bisa diberlakukan di Indonesia maka diyakini akan memberikan kontribusi besar dalam mengemban amanat rakyat dengan harapkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan negara yang lebih baik karena jelas bahwa Anggota DPR bukan perwakilan partai lagi yang selama ini terjadi di Indonesia karena para caleg tersebut bisa saja bukan orang-orang terbaik dalam kemampuan intelektual dan hanya ambisi kepentingan pribadi dan golongan.

Saturday, January 4, 2014

Budayakan Menulis Sebagai Blogger

Bagi beberapa kalangan beranggapan bahwa menulis sangatlah sulit bahkan seringkali menjadi beban bagi seseorang, namun argumen itu tidaklah benar jikala kita mengetahui bagaimana menulis.

Langkah awal menulis yakni harus berdasarkan pengetahuan atau hal yang terkait diketahui sehingga kita bisa menulis dengan rangkaian sesuai yang kita inginkan dan ketahui.

Menurut pendapat penulis bahwa memulai menumbuhkan minat menulis harus dilakukan dengan terus
menerus sehingga dengan sendirinya kita akan mengetahui bagaimana merangkaikan kata-kata menjadi suatu kalimat yang enak untuk dibaca dan pastinya enak bagi orang lain mencerna apa yang menjadi maksud dalam tulisan itu.

Contoh kecil yakni untuk menulis di blog yakni buatlah tulisan yang ringan bukan seperti tulisan berita atau peristiwa yang terjadi karena tulisan seperti itu harus berlandaskan sistematika dalam menulis berita yakni menggunakan 5W + 1H dan yang pastinya membuat kita sulit menghasilkan tulisan yang bebas. Namun apabila kita sudah memahami maka akan gampang membuat tulisan tersebut.

Tulisan yang ringan itu bisa saja dibuat tentang pengalaman yang terjadi seperti melakukan perjalanan kesuatu tempat atau kenangan-kenangan yang kita alami pada masa lalu, atau ada sesuatu hal yang sulit untuk dilupakan sehingga menarik untuk dijadikan tulisan dan bisa menjadi catatan dalam tulisan di blog maka secara langsung kita bisa menjadi blogger karena bukan saja kita sebagai penulis yang menikmati tulisan itu tetapi semua orang bisa menikmati tulisan yang dibuat.

Metode dalam penulisan tersebut yakni buatlah dalam cerita itu dengan keterangan waktu, apa yang kita lakukan atau rasakan, bersama siapa saja kegiatan itu kita lakukan trus berapa lama kegiatan itu. Selanjutnya apa keinginan setelah melakukan kegiatan itu. Catatan dalam membuat tulisan tersebut hendaknya jangan lupa membuat keterangan tempatnya.

Gampang kan cara menulis. Menulis itu jangan dibuat sulit karena kesulitan terjadi disebabkan keengganan untuk mencoba.

Selamat mencoba menulis okee... dan semoga anda menjadi blogger yang baik karena siapa tahu dikemudian hari tulisan itu menjadi jendela informasi dan pengetahuan bagi orang lain karena saat ini perkembangan dunia maya sangat tinggi yang pastinya tidak ada lagi rentang jarak dan waktu.



Wednesday, January 1, 2014

Perayaan Tahun Baru di Pontianak Pesta Kembang Api

Perayaan tahun baru identik dengan pesta kembang api, begitu juga di Kota Pontianak yang merayakan pesta malam pergantian tahun dengan pesta kembang api.

Beberapa pusat perayaan malam tahun baru dengan pesta kembang api itu seperti di kawasan bundaran tugu sebelas digulis kalbar atau bundaran untan Pontianak. Sejak pukul 21.00 wib. kawasan ini sudah mulai dipadati warga yang ingin menyaksikan pesta kembang api ini.

Bahkan karena arus lalu lintas yang padat, sempat mengakibatkan salah seorang pengendara wanita mengalami kecelakaan karena terserempet mobil.

Tepat pukul nol-nol, langit Kota Pontianak yang sebelumnya gelap berubah menjadi warna warni karena pesta kembang api sebagai tanda pergantian tahun 2013 ke tahun 2014. Tentu saja momen ini tidak disia-siakan ribuan warga yang mengabadikan dengan kamera foto atau hp seluler mereka. Bahkan suasana ini terkesan menarik karena adanya air mancur yang ada di bundaran tugu sebelas digulis.

Tentu saja suasana pesta kembang api yang berlangsung selama satu jam ini mengakibatkan arus lalu lintas menjadi macet total, bahkan kemacetan ini terjadi hingga di depan Masjid Mujahidin pontianak.

Selain di bundaran tugu sebelas digulis kalbar jalan A.Yani ini, pesta kembang api juga berlangsung di alun-alun kapuas depan kantor walikota Pontianak dan kemeriahan pesta kembang api juga berlangsung di jalan Gajahmada yang ramai dipadati ribuan warga guna menyaksikan kemeriahan pada malam tahun baru.

Perayaan Tahun Baru di Aceh Dilarang

Perayaan tahun baru  di Aceh dilarang dengan pesta kembang api dan terompet. Hal ini ditindaklanjuti oleh Kepolisian Pamong Praja Banda Aceh menyita ribuan terompet dan kembang api menyusul fatwa dari majelis ulama setempat yang melarang perayaan tahun baru.

Humas Pemerintah Kota Banda Aceh, Marwan, mengatakan, penyitaan ribuan terompet itu dilakukan menyusul fatwa Majelis Permusyarakatan Ulama (MPU) yang melarang perayaan dengan membakar mercon, lilin, dan meniup terompet.

Marwan mengatakan, Pemkot dan kepolisian akan melakukan pemantauan di titik-titik tertentu untuk mencegah masyarakat muslim di kota itu melakukan perayaan dengan terompet dan kembang api.

Polisi akan membayar ganti rugi untuk terompet dan kembang api yang disita, tambah Marwan.

Marwan juga mengatakan, MPU juga mengeluarkan fatwa bahwa memberikan selamat Natal kepada umat kristiani haram hukumnya.

"Selamat Natal haram hukumnya karena menyangkut akidah," kata Marwan kepada BBC Indonesia.

Saat ditanya, apakah langkah ini diambil tanpa memperhitungkan kemajemukan masyarakat Indonesia, Marwan mengatakan, "Kita menjalankan amanat UU RI. Umat non-muslim harus menghargai umat Islam, itu perintah undang-undang."

Larangan perayaan tahun baru di kota Banda Aceh itu merupakan yang pertama tahun ini.

Marwan mengatakan, langkah itu dilakukan sesuai dengan visi Banda Aceh sebagai model kota madani, yang penuh dengan syariat.