Pages

Thursday, February 13, 2014

Home » » Kesenjangan Kaya Miskin di Indonesia Semakin Tinggi

Kesenjangan Kaya Miskin di Indonesia Semakin Tinggi

Kesenjangan antara kaya dan miskin di Indonesia hingga sekarang terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi padahal sesuai data dari berbagai sumber bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup mengagumkan.

Angka-Angka makro ekonomi itu bisa menyesatkan bila kita luput mengamati realitas yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bahwa pada dasarnya pertumbuhan ekonomi itu belum sepenuhnya dinikmati seluruh masyarakat banyak. Bahkan data Statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonimi yang tinggi itu baru dinikmati sebagian kecil masyarakat Indonesia yang diperkuat dengan perkembangan kesenjangan masyarakat semakin tinggi.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan yakni pemerintah ke depan harus lebih memperhatikan aspek pemerataan agar tujuan pembangunan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur bisa diwujudkan. Dalam 5 tahun belakangan, ekonomi Indonesia tumbuh dengan nilai rata-rata 6 persen per-tahun. Data itu menempatkan Indonesia tertinggi ke-2 di Asia setelah China.

Data bank dunia, pada tahun 2012 pendapatan domestik bruto (PDB) menurut harga berlaku sebesar USD 878 miliar atau sebesar USD 1,2 triliun. Dengan besaran ekonomi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ke-16 terbesar di dunia atau terbesar ke-5 di Asia setelah China, Jepang, India dan Korea Selatan dan menempatkan Indonesia sebagai peringkat pertama pertumbuhan ekonomi di Asean.

Namun apabila dilihat dari data BPS, ternyata distribusi PDB masih sangat timpang. Menurut data tahun 2012 dari seluruh PDB di Indonesia sebanyak 57,6 persen dihasilkan di pulau Jawa, 23,7 persen disumbangkan oleh pulau Sumatra, sedangkan 9,8 persen disumbangkan oleh pulau Kalimantan dan pulau Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku dan Papua menyumbang sebesar 9 persen. Diketahui hampir 80 persen berada di pulau Jawa dan Sumatra.

Paradok dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi selama 10 tahun terakhir tingkat ketimpangan pendapatan di Indonesia cukup tinggi. Tercatat pada tahun 1999 ketimpangan berada pada tingkat moderat dengan jumlah 3,1 persen menjadi 4,2 pada tahun 2012.

Realitasnya, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ternyata dinikmati oleh sebagian kecil rakyat Indonesia yakni sekitar 0,5 persen penduduk super kaya saja. Data Global Wealth yang dirilis pad atahun 2012, Indonesia memiliki 104 ribu orang terkaya. Diprediksi pada tahun 2017, jumlah tersebut akan mengalami peningkatan menjadi 201 ribu orang kaya.

Data tahun 2012, di Indonesia hanya ada 785 orang kaya dengan kekayaan diatas USD 30 juta, dimana sebanyak 25 orang memiliki kekayaan sebesar USD 2 miliar atau lebih dan 380 orang memiliki kekayaan diatas USD 49 juta. Total 405 orang super kaya di Indonesia itu menguasai kekayaan berjumlah USD 120 miliar.

Jadi meskipun ekonomi Indonesia mengalami peningkatan cukup tinggidengan jumlah orang kaya terus bertambah, namun distribusi pendapatan nasional jelas mengalami ketimpangan semakin lebar dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2012, kelompok 20 persen terkaya menikmati sekitar 41 persen pendapatan nasional. Diprediksi 10 tahun kemudian kelompok ini akan menguasi 50 persen pendapatan nasional. Kondisi ini akan berbanding terbalik dengan orang termiskin di Indonesia yang diprediksi akan mengalami penurunan untuk menikmati pendapatan nasional dan mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang cukup jelas terutama pada masyarakat pedesaan, pedalam dan kepulauan..

 

0 comments: