Monday, August 8, 2011
Home »
Jalan-jalan
»
Danau Sentarum, Keindahan Dunia Yang Penuh Keunikan
Bagi anda yang gemar berpetualang atau ingin menikmati alam bebas yang ada di Kalimantan, pilihan terbaik salah satunya berada di Danau sentarum.
Taman Nasional Danau Sentarum terletak di kabupaten Kapuas Hulu, kalimantan Barat merupakan salah satu Ekosistem lahan basah danau di Indonesia yang terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya.
Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
Taman Nasional Danau Sentarum memiliki tumbuhan khas dan asli yaitu tembesu/tengkawang (Shorea beccariana). Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri)
Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan sekitarnya.
Tetapi, pada saat musim kemarau, dimana tinggi air di Sungai Kapuas berangsur turun, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil. Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat di kolam-kolam kecil.
Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar taman nasional yaitu suku Dayak Iban, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan masih tradisional. Rumah panjang (Betang) yang dihuni oleh suku tersebut beragam besarnya, ada yang dihuni lima sampai delapan kepala keluarga dan ada yang dihuni 15 sampai 30 kepala keluarga. Rumah panjang yang dihuni 15 – 30 kepala keluarga, mempunyai panjang rata-rata 186 meter dan lebar 6 meter. Kehidupan di rumah betang memperlihatkan suatu kerukunan, kepolosan dan keramahtamahan suku tersebut, dan biasanya wisatawan akan disuguhi tarian dayak.
Salah satu potensi sumberdaya perikanan asli yang ada di Danau Sentarum yang terkenal hingga ke seluruh dunia adalah ikan arwana super red (Scleropages formosus). Ikan arwana super red (Scleropages formosus) ini juga memiliki gelar sebagai rajanya ikan hias air tawar se-dunia karena keindahan sisiknya yang memiliki guratan warna merah menyala menyerupai cincin diseluruh tubuhnya, sehingga harganya cukup menggiurkan.
Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan bahwa ikan arwana yang menjadi ikon Kalbar itu sebagai salah satu satwa yang dilindungi, padahal sebelumnya ikan ini merupakan santapan masyarakat di kawasan Danau Sentarum.
Danau Sentarum kemudian ditetapkan sebagai Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Penunjukan Direktur Jenderal Kehutanan No. 2240/DJ/I/1981 tangal 15 Juni 1981 dengan luas 80.000 ha sedangkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 757/Kpts-II/Um/10/1982 (Rencana Tata Guna Hutan) tanggal 12 Oktober 1982 dengan luas 75.000 ha, kemudian pada tahun yang sama (1982) komplek Danau Setarum diusulkan menjadi Suaka Margasatwa oleh Sub-Balai KSDA Kalimantan Barat dengan luas 80.000 ha.
Dalam perkembangan selanjutnya berdasarkan Surat keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 34/Kpts-II/1999 tanggal 4 Pebruari 1999, status kawasan ini berubah menjadi Taman Nasional Danau Sentarum dengan luas lebih kurang 132.000 ha.
Burung di kawasan Danau Sentarum ini juga sangat beragam, lebih dari 12 % burung yang pernah ditemukan di Indonesia terdapat disini. Beberapa diantaranya merupakan burung yang berukuran besar dan termasuk langka seperti Bangau Hutan Rawa (Ciconia stromi), Bangau Tuntong (Leptoptilus javanicus), 8 jenis Rangkong (Bucerotidae)
Potensi fauna di Danau unik ini cukup banyak dimana dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama lebih kurang empat tahun, berhasil diidentifikasi sebanyak 80 jenis mammalia, 26 jenis reptil, 270 jenis burung dan 260 jenis ikan. Kemungkinan jenis tersebut masih dapat bertambah karena kelompok mammalia kecil, reptilia, amfibia dan invertebrata belum banyak diteliti.
Selain itu, di kawasan Danau Sentarum terkenal akan madu asli yang memiliki keistimewaan dibandingkan madu asal daerah lain, dari beberapa pengamatan ternyata keistimewaan madu di danau itu karena banyaknya tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam di kawasan itu sehingga kualitas madu Danau Sentarum lebih khas rasanya. Budidaya madu ini merupakan salah satu mata pencarian masyarakat setempat selain tambak ikan terapuang.
Berita Terkait:
Festival Danau Sentarum 2011, Daya Tarik Wisatawan
Keistimewaan Rumah Betang Suku Dayak
Danau Sentarum, Keindahan Dunia Yang Penuh Keunikan
Bagi anda yang gemar berpetualang atau ingin menikmati alam bebas yang ada di Kalimantan, pilihan terbaik salah satunya berada di Danau sentarum.
Taman Nasional Danau Sentarum terletak di kabupaten Kapuas Hulu, kalimantan Barat merupakan salah satu Ekosistem lahan basah danau di Indonesia yang terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya.
Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
Taman Nasional Danau Sentarum memiliki tumbuhan khas dan asli yaitu tembesu/tengkawang (Shorea beccariana). Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri)
Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan sekitarnya.
Tetapi, pada saat musim kemarau, dimana tinggi air di Sungai Kapuas berangsur turun, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil. Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat di kolam-kolam kecil.
Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar taman nasional yaitu suku Dayak Iban, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan masih tradisional. Rumah panjang (Betang) yang dihuni oleh suku tersebut beragam besarnya, ada yang dihuni lima sampai delapan kepala keluarga dan ada yang dihuni 15 sampai 30 kepala keluarga. Rumah panjang yang dihuni 15 – 30 kepala keluarga, mempunyai panjang rata-rata 186 meter dan lebar 6 meter. Kehidupan di rumah betang memperlihatkan suatu kerukunan, kepolosan dan keramahtamahan suku tersebut, dan biasanya wisatawan akan disuguhi tarian dayak.
Salah satu potensi sumberdaya perikanan asli yang ada di Danau Sentarum yang terkenal hingga ke seluruh dunia adalah ikan arwana super red (Scleropages formosus). Ikan arwana super red (Scleropages formosus) ini juga memiliki gelar sebagai rajanya ikan hias air tawar se-dunia karena keindahan sisiknya yang memiliki guratan warna merah menyala menyerupai cincin diseluruh tubuhnya, sehingga harganya cukup menggiurkan.
Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan bahwa ikan arwana yang menjadi ikon Kalbar itu sebagai salah satu satwa yang dilindungi, padahal sebelumnya ikan ini merupakan santapan masyarakat di kawasan Danau Sentarum.
Danau Sentarum kemudian ditetapkan sebagai Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Penunjukan Direktur Jenderal Kehutanan No. 2240/DJ/I/1981 tangal 15 Juni 1981 dengan luas 80.000 ha sedangkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 757/Kpts-II/Um/10/1982 (Rencana Tata Guna Hutan) tanggal 12 Oktober 1982 dengan luas 75.000 ha, kemudian pada tahun yang sama (1982) komplek Danau Setarum diusulkan menjadi Suaka Margasatwa oleh Sub-Balai KSDA Kalimantan Barat dengan luas 80.000 ha.
Dalam perkembangan selanjutnya berdasarkan Surat keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 34/Kpts-II/1999 tanggal 4 Pebruari 1999, status kawasan ini berubah menjadi Taman Nasional Danau Sentarum dengan luas lebih kurang 132.000 ha.
Burung di kawasan Danau Sentarum ini juga sangat beragam, lebih dari 12 % burung yang pernah ditemukan di Indonesia terdapat disini. Beberapa diantaranya merupakan burung yang berukuran besar dan termasuk langka seperti Bangau Hutan Rawa (Ciconia stromi), Bangau Tuntong (Leptoptilus javanicus), 8 jenis Rangkong (Bucerotidae)
Potensi fauna di Danau unik ini cukup banyak dimana dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama lebih kurang empat tahun, berhasil diidentifikasi sebanyak 80 jenis mammalia, 26 jenis reptil, 270 jenis burung dan 260 jenis ikan. Kemungkinan jenis tersebut masih dapat bertambah karena kelompok mammalia kecil, reptilia, amfibia dan invertebrata belum banyak diteliti.
Selain itu, di kawasan Danau Sentarum terkenal akan madu asli yang memiliki keistimewaan dibandingkan madu asal daerah lain, dari beberapa pengamatan ternyata keistimewaan madu di danau itu karena banyaknya tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam di kawasan itu sehingga kualitas madu Danau Sentarum lebih khas rasanya. Budidaya madu ini merupakan salah satu mata pencarian masyarakat setempat selain tambak ikan terapuang.
Berita Terkait:
Festival Danau Sentarum 2011, Daya Tarik Wisatawan
Keistimewaan Rumah Betang Suku Dayak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Indah sekali danau sentarum ini, ternyata ikan arwana super red berasal dari sini.
Post a Comment