Pages

Tuesday, September 27, 2011

Home » » Hacker Terobos Keamanan Mitsubishi Heavy Industries

Hacker Terobos Keamanan Mitsubishi Heavy Industries


Negara jepang kembali gempar setelah Kontraktor industri pertahanan terbesar Jepang, Mitsubishi Heavy Industries (MHI), hari Senin (19/9/2011), melaporkan telah menjadi korban serangan cyber oleh para peretas. Serangan pertama yang terjadi terhadap sektor industri pertahanan Jepang ini diduga telah berhasil mencuri berbagai informasi penting sehingga pihak perusahaan merasa dirugikan atas ulah para peretas.

MHI adalah kontraktor industri pertahanan terbesar di Jepang yang terkenal di dunia. Sejak triwulan kedua tahun lalu hingga Maret tahun ini, perusahaan tersebut telah memenangkan 215 kontrak senilai 260 miliar yen (sekitar Rp 30 triliun) dari Kementerian Pertahanan Jepang. Beberapa produk yang dikerjakan MHI, antara lain, rudal antirudal Patriot, rudal udara-ke-udara AIM-7 Sparrow, berbagai tipe kapal selam dan kapal perang, serta bagian sayap dari pesawat penumpang terbaru Boeing 787 Dreamliner.

Harian Yomiuri Shimbun menambahkan, virus yang disebarkan peretas telah menginfeksi sekitar 80 komputer, yang tersebar di kantor pusat MHI di Tokyo dan beberapa fasilitas produksi vital, seperti galangan kapal Kobe dan Nagasaki serta fasilitas produksi sistem propulsi di Nagoya. Galangan kapal Kobe memproduksi kapal selam dan berbagai komponen pembangkit listrik tenaga nuklir, galangan kapal Nagasaki memproduksi kapal pengawal, dan pabrik di Nagoya memproduksi peluru kendali dan mesin roket.

Tak kurang dari delapan jenis virus, termasuk Kuda Troya (Trojan horse), yang bisa mencuri informasi penting dari komputer yang terinfeksi, menyerang komputer-komputer milik MHI tersebut.

Andrew Davies, peneliti dari lembaga pemikir Australian Strategic Policy Institute, mengatakan, serangan terhadap sektor industri Jepang ini serupa dengan serangan terhadap beberapa kontraktor industri pertahanan utama AS tahun ini, termasuk produsen pesawat tempur Lockheed Martin.

Hingga kini pemerintah jepang masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut siapa pelakunya dan dari negara mana pelaku tersebut karena ini menyangkut nama baik negara sakura itu (Reuters/DHF)

Berita Terkait:
Menguji Kecepatan Internet Kita
Like Facebook di Blokir Jerman
Trik Router WIFI Tidak Ditembus Peretas