Sultan Hamid II Sang Perancang lambang Negara saat ini masih banyak yang tidak mengetahui dan terkesan terlupakan, memang sangat disayangkan karena hampir generasi muda bangsa khususnya generasi muda Kalbar kurang memahami sosok Sultan Hamid II dan mengetahui kiprah pada masa hidupnya.
Dikalangan masyarakat, khususnya masyarakat Kalbar saat sekarang ini nama Sultan Syarif Hamid Al-Qadrie memang populer disapa dengan Sultan Hamid II. Patut diakui nama itu memang sangatlah populer khususnya bagi elit politik pada masa itu.
Khusus dipentas perpolitikan nasional, nama Sultan Hamid II tidaklah asing, bahkan sosok yang merupakan putra Kesultanan Qadriyah Pontianak ini pernah menjabat Menteri Negara Zoder Porto Folio pada masa Presiden RIS Soekarno.
Sosok Sultan Hamid II yang merupakan putra terbaik bangsa asal Kalbar ini pernah pula merasakan jabatan sebagai Kepala Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dan dipercaya sebagai diplomat ulung di BFO dalam Konfrensi Meja Bundar (KMB).
Figur Sultan Hamid II memiliki karya fenomenal berupa Lambang Negara Elang Khatulistiwa. Hasil karya sosok mengagumkan Pemuda asal Kota Pontianak ini pun mendapatkan sanjungan pada masa itu oleh Presiden RI Soekarno di Gedung Pancasila Jakarta. Bukan hanya menghasilkan Lambang Negara saja tetapi pemikirannya yang cemerlang dan mengagumkan bagi siapa saja termasuk lawan politiknya.
Kenegarawan Sultan Hamid II memang tidak bisa dipungkiri bagi generasi bangsa terdahulu hingga sekarang karena dengan keikhlasannya ia pun menerima vonis atau hukuman selama 10 tahun lamanya karena dituduh telah melakukan makar terhadap negara, padahal tuduhan itu tidak terbukti dan hanya merupakan upaya untuk menggulingkan Sultan Hamid II karena memiliki kecerdasan sangat luar biasa.
Pada masa menjalankan hukuman itu, Sultan Hamid II akhirnya meninggal dunia saat melaksanakan sholat magrib dan bersujud kepada ALLAH SWT. Kemudian figur pencipta lambang negara itu dimakamkan di Pontianak tepatnya berada di Makam Keluarga Kesultanan Pontianak di Batu Layang Siantan.
Puluhan tahun lamanya akhirnya jerih payah dan karya Sultan Hamid II diakui sebagai sosok pencipta Lambang Negara yakni Burung Garuda.
Waktu terus saja berjalan seiring perputaran waktu dan masa, namun perjuangan sosok Sultan Hamid II ini memang patut dipelajari sebagai sosok Ketatanegaraan Indonesia yang pastinya tidak pernah mengharapkan perjuangan dengan nilai-nilai imbalan.
Patut menjadi renungan bahwa Bangsa yang besar adalah Bangsa yang selalu menghargai Jasa Para Pahlawannya.
Terimakasih Sultan Hamid II karena mu , generasi muda dapat menjadikan pelajaran berharga arti pengorbanan demi Bangsa kini dan masa depan.
Info lain :
Dikalangan masyarakat, khususnya masyarakat Kalbar saat sekarang ini nama Sultan Syarif Hamid Al-Qadrie memang populer disapa dengan Sultan Hamid II. Patut diakui nama itu memang sangatlah populer khususnya bagi elit politik pada masa itu.
Khusus dipentas perpolitikan nasional, nama Sultan Hamid II tidaklah asing, bahkan sosok yang merupakan putra Kesultanan Qadriyah Pontianak ini pernah menjabat Menteri Negara Zoder Porto Folio pada masa Presiden RIS Soekarno.
Sosok Sultan Hamid II yang merupakan putra terbaik bangsa asal Kalbar ini pernah pula merasakan jabatan sebagai Kepala Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dan dipercaya sebagai diplomat ulung di BFO dalam Konfrensi Meja Bundar (KMB).
Figur Sultan Hamid II memiliki karya fenomenal berupa Lambang Negara Elang Khatulistiwa. Hasil karya sosok mengagumkan Pemuda asal Kota Pontianak ini pun mendapatkan sanjungan pada masa itu oleh Presiden RI Soekarno di Gedung Pancasila Jakarta. Bukan hanya menghasilkan Lambang Negara saja tetapi pemikirannya yang cemerlang dan mengagumkan bagi siapa saja termasuk lawan politiknya.
Kenegarawan Sultan Hamid II memang tidak bisa dipungkiri bagi generasi bangsa terdahulu hingga sekarang karena dengan keikhlasannya ia pun menerima vonis atau hukuman selama 10 tahun lamanya karena dituduh telah melakukan makar terhadap negara, padahal tuduhan itu tidak terbukti dan hanya merupakan upaya untuk menggulingkan Sultan Hamid II karena memiliki kecerdasan sangat luar biasa.
Pada masa menjalankan hukuman itu, Sultan Hamid II akhirnya meninggal dunia saat melaksanakan sholat magrib dan bersujud kepada ALLAH SWT. Kemudian figur pencipta lambang negara itu dimakamkan di Pontianak tepatnya berada di Makam Keluarga Kesultanan Pontianak di Batu Layang Siantan.
Puluhan tahun lamanya akhirnya jerih payah dan karya Sultan Hamid II diakui sebagai sosok pencipta Lambang Negara yakni Burung Garuda.
Waktu terus saja berjalan seiring perputaran waktu dan masa, namun perjuangan sosok Sultan Hamid II ini memang patut dipelajari sebagai sosok Ketatanegaraan Indonesia yang pastinya tidak pernah mengharapkan perjuangan dengan nilai-nilai imbalan.
Patut menjadi renungan bahwa Bangsa yang besar adalah Bangsa yang selalu menghargai Jasa Para Pahlawannya.
Terimakasih Sultan Hamid II karena mu , generasi muda dapat menjadikan pelajaran berharga arti pengorbanan demi Bangsa kini dan masa depan.
Info lain :
0 comments:
Post a Comment