Pages

Thursday, June 20, 2013

Home » » Pemerintah Dinilai Lamban Menaikan Harga BBM

Pemerintah Dinilai Lamban Menaikan Harga BBM

Pemerintah dinilai lamban menaikan harga BBM sehingga mengakibatkan gelombang protes dari berbagai pihak semakin kuat seperti kalangan mahasiswa yang menganggap kenaikan harga BBM itu terkesan dengan muatan politis dan cenderung mengakibatkan masyarakat menjadi korban.

Lambannya tindakan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM juga dinilai semakin memperkuat posisi partai yang dengan bersandiwara menolak kebijakan itu, padahal beberapa kalangan menilai partai tersebut hanya ingin mendapatkan simpatik masyarakat guna mendapatkan dukungan pada pelaksanaan pesta pemilu 2014 mendatang sehingga untuk mendapatkan simpatik masyarakat dengan melakukan cara yakni seolah-olah menolak kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM.

Lambannya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga BBM berdampak pada meresahkan masyarakat karena kebutuhan beberapa bahan pokok sudah naik yang dilakukan para pihak untuk mencari keuntungan atas lambannya kebijakan pemerintah untuk segera menaikan harga BBM.

Bahkan kondisi ini semakin tragis karena beberapa daerah di Indonesia telah terjadi penimbunan secara massal yang dilakukan para pihak yang tidak bertanggungjawab dengan memanfaatkan kondisi sekarang, apabila kondisi ini semakin dibiarkan karena tidak adanya kejelasan kapan kenaikan harga BBM diberlakukan maka diyakini akan berdampak semakin parah dan masyarakatlah yang akan menjadi korban.

Beberapa pihak menilai bahwa pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk segera menaikan harga BBM dan tidak perlu takut adanya protes yang mengatasnamakan rakyat serta adanya partai yang menolak karena masyarakat sekarang ini bukan memikirkan besarnya kenaikan harga tersebut tetapi menginginkan adanya kepastian pengawasan penyaluran agar tidak adanya penimbunan dan stok BBM selalu ada.

Para pengamat sosial menyatakan bahwa wajar apabila pemerintah menaikan harga BBM karena masyarakat dari kalangan ekonomi menengah keatas juga menikmati subsidi BBM sehingga besarnya pengeluaran negara dan lebih parahnya mereka mengaku sebagai kalangan tidak mampu padahal kenyataannya sangat jauh.

Fakta dilapangan bahwa pemilik mobil mewah tidak merasa malu membeli BBM subsidi, padahal himbuan kepada pemilik mobil mewah agar tidak membeli BBM subsidi jauh-jauh hari diingatkan baik melalui spanduk maupun iklan di media massa.

Dengan mencermati kondisi di lapangan diharapkan pemerintah segera memberlakukan kebijakan secara cepat menaikan harga BBM dan tidak mengulur waktu.

Info terkait:
Wacana Pemerintah Menaikkan BBM Wajar
Pulau Terluar Kalbar Rentan Dicaplok Negara Tetangga
Pemerintah Jangan Lempar Isu Terkait Kerusuhan di Jeddah
Pengawasan Orang Asing di Kalbar Lemah



0 comments: