Aksi pemburuan orang utan kini kembali marak di tenggarong, provinsi kalimantan timur yang dilakukan orang suruhan pihak perusahaan sawit dengan menggunakan anjing pemburu untuk mempermudah aksi mereka.
Kondisi ini cukup memprihatinkan karena populasi orang utan di Indonesia kini mulai mengalami kepunahan dan hanya hidup di kawasan tertentu saja seperti di hutan kalimantan atau Borneo.
Beberapa warga mengatakan aksi perburuan orang utan itu karena pihak perusahaan kesal akibat ulah orang utan yang mengancam perkebunan sawit di areal PT.Khaldea Agroprima Mandiri yang dilakukan sejak 2008-2010.
Setelah mendapatkan orang utan, para pemburu itu tidak segan-segan langsung membunuhnya dan daging orang utan itu dipotong-potong kemudian sebagai bukti untuk imbalan mereka mengabadikan penangkapan orang utan dengan foto, setiap ekor orang utan yang berhasil diburu mereka mendapatkan imbalan sebesar 1 juta rupiah. Sedangkan upah bulanan para pemburu orang utan itu mendapatkan gaji perbulan sebesar 1 juta 2 ratus ribu rupiah oleh perusahaan.
Selain orang utan, para pemburu itu juga membunuh bekantan dan kera dengan menggunakan senapan angin dan anjing pemburu.
Beberapa aktivis lingkungan sangat menyayangkan aksi perburuan orang utan itu karena bisa mengancam kepunahnya orang utan. untuk itu mereka mengharapkan agar pemerintah terkait segera melakukan pencegahan terhadap aksi pemburuan yang dilakukan pihak PT.Khaldea Agroprima Mandiri di tenggarong, Kaltim itu karena orang utan termasuk satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang.
0 comments:
Post a Comment