Thursday, June 16, 2011
Home »
Dunia IT
»
Amerika Serikat Kewalahan Tanggulangi Serangan Hacker
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengaku kewalahan menangkal banyaknya serbuan ke jaringan komputer pemerintah. Lebih dari 100 badan intelijen dan militer asing disinyalir rutin coba-coba menyusup jaringan komputer Departemen Pertahanan.
Demikian ungkap seorang pejabat Departemen Pertahanan, yang populer dengan sebutan Pentagon. Deputi Asisten Menteri Pertahanan bidang kebijakan, James Miller, mengungkapkan Pentagon kian mendapat gempuran hebat di dunia maya (cyber attack).
Dalam suatu artikel yang dimuat di laman Pentagon, Miller mengungkapkan bahwa Departemen Pertahanan kini dikenal punya ketergantungan besar atas teknologi informasi. Agen musuh, sindikat kriminal dan peretas (hacker) mencuri banyak terabyte informasi dari Departemen Pertahanan dan institusi pemerintah lain.
Selain pencurian informasi, ancaman cyber attack juga berupa sabotase akses jaringan, virus dan worm. "Selama satu dekade terakhir, kami telah menyaksikan meningkatnya penyusupan yang rutin dan rumit atas jaringan komputer kami. Jaringan yang kami miliki dipindai ribuan kali per jam," kata Miller.
Selain itu, menurut Miller, lebih dari 100 badan intelijen asing selalu berupaya menyusup ke sistem komputer Pentagon. Belum lagi sejumlah militer asing tengah mengembangkan kapabilitas teknologi komputer mereka.
"Sulit untuk langsung memberantas penyusup-penyusup itu. Pihak musuh akan meladeni Amerika Serikat dengan menggunakan perlengkapan yang murah dan asimetris," kata Miller.
Pentagon sendiri kini memiliki 15.000 jaringan, dengan jutaan pengguna di 88 negara.
Oleh karena itu, Miller menyerukan kepada pejabat teras pemerintah dan petinggi Pentagon untuk mulai merancang strategi yang lebih ampuh dalam menanggal serangan cyber.
Maka, AS segera membentuk satuan Komando Cyber, yang akan bertugas di bawah Komando Strategis AS. Komando Cyber ini akan dipimpin oleh Keith Alexander, begitu dia menerima promosi ke bintang empat alias berpangkat jenderal.
Menurut laman The Wall Street Journal, lembaga baru itu khusus mengkoordinir pertahanan jaringan komputer sekaligus merancang operasi serangan cyber oleh AS
Amerika Serikat Kewalahan Tanggulangi Serangan Hacker
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengaku kewalahan menangkal banyaknya serbuan ke jaringan komputer pemerintah. Lebih dari 100 badan intelijen dan militer asing disinyalir rutin coba-coba menyusup jaringan komputer Departemen Pertahanan.
Demikian ungkap seorang pejabat Departemen Pertahanan, yang populer dengan sebutan Pentagon. Deputi Asisten Menteri Pertahanan bidang kebijakan, James Miller, mengungkapkan Pentagon kian mendapat gempuran hebat di dunia maya (cyber attack).
Dalam suatu artikel yang dimuat di laman Pentagon, Miller mengungkapkan bahwa Departemen Pertahanan kini dikenal punya ketergantungan besar atas teknologi informasi. Agen musuh, sindikat kriminal dan peretas (hacker) mencuri banyak terabyte informasi dari Departemen Pertahanan dan institusi pemerintah lain.
Selain pencurian informasi, ancaman cyber attack juga berupa sabotase akses jaringan, virus dan worm. "Selama satu dekade terakhir, kami telah menyaksikan meningkatnya penyusupan yang rutin dan rumit atas jaringan komputer kami. Jaringan yang kami miliki dipindai ribuan kali per jam," kata Miller.
Selain itu, menurut Miller, lebih dari 100 badan intelijen asing selalu berupaya menyusup ke sistem komputer Pentagon. Belum lagi sejumlah militer asing tengah mengembangkan kapabilitas teknologi komputer mereka.
"Sulit untuk langsung memberantas penyusup-penyusup itu. Pihak musuh akan meladeni Amerika Serikat dengan menggunakan perlengkapan yang murah dan asimetris," kata Miller.
Pentagon sendiri kini memiliki 15.000 jaringan, dengan jutaan pengguna di 88 negara.
Oleh karena itu, Miller menyerukan kepada pejabat teras pemerintah dan petinggi Pentagon untuk mulai merancang strategi yang lebih ampuh dalam menanggal serangan cyber.
Maka, AS segera membentuk satuan Komando Cyber, yang akan bertugas di bawah Komando Strategis AS. Komando Cyber ini akan dipimpin oleh Keith Alexander, begitu dia menerima promosi ke bintang empat alias berpangkat jenderal.
Menurut laman The Wall Street Journal, lembaga baru itu khusus mengkoordinir pertahanan jaringan komputer sekaligus merancang operasi serangan cyber oleh AS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment