Friday, January 6, 2012
Home »
Info petualang
»
Catatan Pendakian Bersama Gunung Bawang 2012
Beragam cara dilakukan para generasi muda sekarang untuk mengekspresikan hobby atau kegemaran mereka ke arah yang lebih positif dan bermanfaat, salah satunya dengan melakukan pendakian gunung seperti para anggota Makumpala Untan bersama para wartawan yang melakukan pendakian bersama momen tahun baru di puncak Gunung Bawang, Kabupaten Bengkayang Kalbar.
Pendakian bersama perdana antara wartawan dan anggota Makumpala Untan ini berlangsung tanggal 30 Desember 2011 hingga 2 januari 2012 dengan melibatkan 7 orang, 1 orang diantaranya wanita.
Rasa rindu akan menikmati keindahan alam merupakan semangat para tim untuk mengsukseskan ekspedisi bersama ini, sebelum pendakian para tim menggunakan kendaraan bermotor dari kota Pontianak menuju Desa Madi, Kabupaten Bengkayang.
Dalam perjalanan itu tim sempat mengalami hambatan karena kendaraan bermotor yang dipergunakan dalam perjalanan oleh salah seorang tim pendakian itu rantai motornya putus sehingga mengakibatkan waktu perjalanan menjadi terganggu.
Setelah hampir 6 jam lebih, sekitar pukul 05.00 wib tim akhirnya sampai juga di Dusun Madi, Desa Lumar, Kabupaten Bengkayang yang merupakan kampung terakhir kaki Gunung Bawang.
Setelah merasa puas istirahat di rumah Pak Herman, Tim akhirnya melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju selter pertama di simpang sirih dan makan siang bersama.
Strategi pendakian pun dikoordinasikan sesama tim, dari keputusan itu ditetapkan tim harus sampai di selter makamuk dan kesesokkan paginya pendakian dilanjutkan menuju puncak gunung bawang.
Berbagai perasaan pada waktu itu saat melakukan pendakian karena tim tidak mempersiapkan fisik secara maksimal atau dengan kata lain tidak dibekali sebelumnya dengan latihan fisik dan wajarlah pendakian itu terkesan sangat melelahkan karena medan atau rute yang dilewati sangat menguras tenaga alias menanjak tanpa henti.
Waktu yang ditargetkan dalam pendakian itu pun jauh meleset karena beberapa kendala yang terjadi sehigga sampai pada selter terakhir hingga larut malam.
Kendati demikian, perasaan lelah itu tergantikan dengan perasaan senang karena tim dalam pendakian bersama selamat semua kendati beberapa kali susah menemukan jalur, hal ini disebabkan semangat tim dan rasa kekompakkan.
Bahkan dalam kondisi kekurangan air dalam pendakian itu tim berusaha mendapatkan air dari akar kayu tertentu yang dapat mengeluarkan air sehingga permasalahan itu dapat teratasi.
Raut muka para tim ini semakin ceria saat keesokkan paginya mencapai puncak gunung bawang yang menjadi target pendakian, bahkan kesempatan mengabadikan momen itu tidak disia-siakan begitu saja, padahal anggota pendakian itu merasakan kelelahan karena medan yang berat.
Dalam suasana perjalanan turun gunung, tim juga mengalami kondisi yang cukup memprihatinkan karena pada sore itu hujan turun dengan lebatnya, kendati demikian perjalanan tetap dilanjutkan dengan melewati rute batu timah hingga malam.
Setelah seharian hingga malam hari, salah seorang tim mengalami gangguan fisik dan nyaris pingsan karena tidak sanggup untuk melakukan perjalan lagi, sehingga diputuskan untuk menginap dan dilanjutkan pagi esoknya.
Saat mencapai kampung madi yang merupakan dusun kaki gunung bawang, semua tim merasa senang dan bahagia karena dalam pendakian kali semua tim selamat dan sehat kendati meninggalkan bekas gigitan pacet dan luka karena duri pohon dalam pendakian itu.
Pesan kami untuk bangsa dan generasi penerus hendaknya menjaga alam agar terhindar dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab karena hutan dan potensi wisata pulau kalimantan atau borneo seperti mutiara yang tiada duanya di dunia ini.
"SALAM LESTARI ALAM"
Berita terkait:
Pendakian Bersama Momen Tahun Baru 2012 Sukses
Pewarta Dan Mapala gelar Pendakian Bersama Tahun Baru
Catatan Pendakian Bersama Gunung Bawang 2012
Beragam cara dilakukan para generasi muda sekarang untuk mengekspresikan hobby atau kegemaran mereka ke arah yang lebih positif dan bermanfaat, salah satunya dengan melakukan pendakian gunung seperti para anggota Makumpala Untan bersama para wartawan yang melakukan pendakian bersama momen tahun baru di puncak Gunung Bawang, Kabupaten Bengkayang Kalbar.
Pendakian bersama perdana antara wartawan dan anggota Makumpala Untan ini berlangsung tanggal 30 Desember 2011 hingga 2 januari 2012 dengan melibatkan 7 orang, 1 orang diantaranya wanita.
Rasa rindu akan menikmati keindahan alam merupakan semangat para tim untuk mengsukseskan ekspedisi bersama ini, sebelum pendakian para tim menggunakan kendaraan bermotor dari kota Pontianak menuju Desa Madi, Kabupaten Bengkayang.
Dalam perjalanan itu tim sempat mengalami hambatan karena kendaraan bermotor yang dipergunakan dalam perjalanan oleh salah seorang tim pendakian itu rantai motornya putus sehingga mengakibatkan waktu perjalanan menjadi terganggu.
Setelah hampir 6 jam lebih, sekitar pukul 05.00 wib tim akhirnya sampai juga di Dusun Madi, Desa Lumar, Kabupaten Bengkayang yang merupakan kampung terakhir kaki Gunung Bawang.
Setelah merasa puas istirahat di rumah Pak Herman, Tim akhirnya melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju selter pertama di simpang sirih dan makan siang bersama.
Strategi pendakian pun dikoordinasikan sesama tim, dari keputusan itu ditetapkan tim harus sampai di selter makamuk dan kesesokkan paginya pendakian dilanjutkan menuju puncak gunung bawang.
Berbagai perasaan pada waktu itu saat melakukan pendakian karena tim tidak mempersiapkan fisik secara maksimal atau dengan kata lain tidak dibekali sebelumnya dengan latihan fisik dan wajarlah pendakian itu terkesan sangat melelahkan karena medan atau rute yang dilewati sangat menguras tenaga alias menanjak tanpa henti.
Waktu yang ditargetkan dalam pendakian itu pun jauh meleset karena beberapa kendala yang terjadi sehigga sampai pada selter terakhir hingga larut malam.
Kendati demikian, perasaan lelah itu tergantikan dengan perasaan senang karena tim dalam pendakian bersama selamat semua kendati beberapa kali susah menemukan jalur, hal ini disebabkan semangat tim dan rasa kekompakkan.
Bahkan dalam kondisi kekurangan air dalam pendakian itu tim berusaha mendapatkan air dari akar kayu tertentu yang dapat mengeluarkan air sehingga permasalahan itu dapat teratasi.
Raut muka para tim ini semakin ceria saat keesokkan paginya mencapai puncak gunung bawang yang menjadi target pendakian, bahkan kesempatan mengabadikan momen itu tidak disia-siakan begitu saja, padahal anggota pendakian itu merasakan kelelahan karena medan yang berat.
Dalam suasana perjalanan turun gunung, tim juga mengalami kondisi yang cukup memprihatinkan karena pada sore itu hujan turun dengan lebatnya, kendati demikian perjalanan tetap dilanjutkan dengan melewati rute batu timah hingga malam.
Setelah seharian hingga malam hari, salah seorang tim mengalami gangguan fisik dan nyaris pingsan karena tidak sanggup untuk melakukan perjalan lagi, sehingga diputuskan untuk menginap dan dilanjutkan pagi esoknya.
Saat mencapai kampung madi yang merupakan dusun kaki gunung bawang, semua tim merasa senang dan bahagia karena dalam pendakian kali semua tim selamat dan sehat kendati meninggalkan bekas gigitan pacet dan luka karena duri pohon dalam pendakian itu.
Pesan kami untuk bangsa dan generasi penerus hendaknya menjaga alam agar terhindar dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab karena hutan dan potensi wisata pulau kalimantan atau borneo seperti mutiara yang tiada duanya di dunia ini.
"SALAM LESTARI ALAM"
Berita terkait:
Pendakian Bersama Momen Tahun Baru 2012 Sukses
Pewarta Dan Mapala gelar Pendakian Bersama Tahun Baru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Masih banyak dikalangan pecinta alam yang hanya menikmati saja. Dan ada beberapa gunung yang sampah kota yang dapat dilihat disana
Post a Comment