Pages

Tuesday, December 3, 2013

Home » » Sejarah Pendakian Gunung

Sejarah Pendakian Gunung

Pendakian gunung bukanlah olahraga bisa, setidaknya para pendaki gunung haruslah memiliki mental yang cukup, memiliki keterampilan, kecerdasan, kekuatan dan daya juang yang tinggi. Hal ini karena tantangan yang dihadapi mempunyai kualitas tersendiri.

Pada Hakikatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri sendiri dalam sekutu dengan alam yang keras. keberhasilan suatu pendakian berarti keunggulan rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri.

Sejak dua abad lalu kegiatan pendaki gunung mulai dikenal dan digemari oleh manusia. Dimulai sejak manusia harus melintasi bukit-bukit atau pegunungan, baik semasa peperangan ataupun ketika melakukan tuntutan kehidupan seperti yang dilakukan Hanibal, Panglima kerajaan Kartogo atas pendakian pegunungan Alpen yang bersejarah. Atau petualangan yang dilakukan Jangis Khan yang melintasi pegunungan Karakoram dan Kaukasus untuk menuju Asia Tengah.

Dalam bentuknya sekarang ini pendakian yang gemilang untuk pertama kalinya terjadi pada tahun 1786 ketika Paccard dan pemandu Balmant berhasil mencapai puncak Mount Blanc (4807 Mpdl) yang bertujuan untuk melakukan pengamatan ilmiah.

Babak berikutnya, puncak-puncak Alpen mulai dijajaki oleh penggemar olahraga pendaki gunung dan semakin populer setelah Sir Alfred Willis beserta kawan-kawannya pada tahun 1854 berhasil mencapai puncak Watterhorn (3708 Mpdl). Pendakian itu merupakan sejarah emas Alpinisme dan awal terbentuknya perkumpulan pendakian gunung tertua di dunia British Alpine Club tahun 1857.

Kemudian sejarah kembali terjadi saat Edward Whymper yakni seorang pelukis Inggris memimpin pendakian ke Matterhorn (4478 Mpdl) pada tahun 1865. Pendakian tersebut untuk membuat lukisan pegunungan Alpen, tetapi tragis ketika mereka turun setelah keberhasilannya, tali pengaman putus dan mengakibatkan 4 orang tewas dari 7 anggota pendakian. Setelah pendakian tragis itu, mulailah para pendaki melakukan pendakian ke puncak gunung tertinggi lainnya.

Pada tahun 1950 sekelompok pendaki gunung Prancis berhasil mencapai pegunungan Himalaya yakni puncak Annapurna I (8078 Mpdl). Prestasi pendakian ini pun akhirnya mendorong Kolonel John Hunt untuk memimpin ekspedisi mencapai Mount Everest (8848 Mpdl). Puncak tertinggi di dunia yang ditemukan oleh Sir Andrew Vaugh (mengambil nama Everest untuk menghormati gurunya Sir George Everest).

Setelah beberapa kali pendakian mengalami kegagalan akhirnya pencapaian puncak Everest berhasil diraih oleh Edmund Hillary dari Selandia Baru dengan bendera Inggris, Nepal dan PBB bersama seorang pendaki dari Nepal Tanzing Norgay pada tanggal 29 Mei 1953.

Di Indonesia, pada tahun 1909-1911 suatu ekspedisi persatuan ahli-ahli burung dari Inggris menembus rimba Irian dari arah selatan menembus gunung salju Jayawijaya. Setelah melakukan kegiatan selama 16 bulan, kegiatan tersebut gagal.

Ekspedisi Van Der Pie pada tahun berikutnya mengambil arah dari sebelah timur dan juga mengalami kegagalan menaklukkan puncak Jayawijaya. Tahun 1912, Dr.Walton melakukan pendakian dengan jalur utara melalui lembah Itikwa dan hanya mencapai ketinggian 3000 meter tidak mencapai puncak Cartenz Pyramide. Ekspedisi berikutnya lebih berhasil yang dilakukan Dr.A.H.Colijin yang mencapai puncak NggaPulu (4862 Mpdl) di dinding utara gletser es puncak Jaya pada tahun 1936.

Pendakian tersebut tentu saja menjadi sejarah baru bagi pendakian di Indonesia. Tetapi lama setelah itu, ekspedisi dari Ekspedisi dari Selandia Baru dibawah pimpinan Hendrich Harreu pada tahun 1962 berhasil mencapai puncak bersalju Cartenz Pyramide (4884 Mpdl).

Tanggal 1 Maret 1964, Sugirin, Soedarto dan Fred Athaboe bersama Tazuke dan kawan-kawan dari Jepang yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih berhasil mencapai puncak NggaPulu yang kemudian diberi nama Puncak Soekarno di pegunungan tengah Jayawijaya.

Masih di tahun yang sama pada bulan Mei 1964, Wanadri di Bandung diresmikan sebagai perkumpulan penempuh rimba dan pendaki gunung dan berdiri pula  Mapala UI pada penghujung tahun yang sama. Seiring dengan perkembangan yang ada berdiri pula perkumpulan pendaki gunung dan Mapala dari berbagai universitas dan fakultas yang ada di Indonesia seperti berdirinya Makumpala Untan pada tahun 1971 di Kalbar.

Info lain:

Anggota Muda Makumpala Untan Berhasil Mendaki Gunung Rinjani

 Seven Summit Expedition Indonesia Menuju Everest

 Pendakian Bersama Momen Tahun Baru 2012 Sukses



     

0 comments: