Pages

Monday, January 30, 2012

750 Tatung Meriahkan Cap Go Meh 2563 di Singkawang


Perayaan Cap Go Meh 2563 di Kota singkawang dipastikan berlangsung meriah karena para tatung dari berbagai kabupaten-kota di Kalbar memastikan ikut serta dalam memeriahkan pelaksanaan agenda tahunan terakbar di kota amoi itu.

Panitia mencatat, sebanyak 750 tatung dipastikan mengikuti dan menyemarakkan parayaan Cap Go Meh pada tahun 2012 ini. Selain itu atraksi para naga juga ditampilkan.

Selain perayaan imlek, pelaksanaan Cap Go Meh di kota seribu kelenteng ini merupakan pusat kunjungan para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegera yang ingin menyaksikan atraksi mendebarkan dengan beragam busana yang cukup mengagumkan itu.

Catatan pemerintah kota Singkawang terungkap bahwa sekitar ribuan orang bakal memadati pusat pelaksanaan atraksi tatung pada perayaan Cap Go Meh seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Berita terkait:
Prosesi Pembakaran 8 Naga Disaksikan Ribuan Warga
Naga Air meriahkan Imlek di Pasir Panjang Singkawang
Naga Singkawang Pecahkan Rekor MURI
Malam Imlek Di Kota Pontianak Berlangsung Meriah
Ribuan Warga Tionghoa Padati Vihara Pada Malam Imlek 2563

Wednesday, January 25, 2012

Naga Air Meriahkan Imlek di Pasir Panjang Singkawang


Kemeriahan dalam pelaksanaan Imlek dan Cap Go Meh di lokasi wisata pasir panjang singkawang semakin semarak karena di pantainya terdapat naga air sepanjang 36 meter yang menjadi pusat perhatian pengunjung taman wisata itu.

Naga yang terdapat di pantai pasir panjang ini selalu meliuk mengikuti terjangan ombak pantai sehingga menimbulkan decak kagum setiap pasang mata yang melihatnya yang sengaja dipertontonkan untuk para pengunjung.


Beberapa pengunjung serta merta mengabadikan keindahan naga air yang merupakan naga air pertama di Indonesia.

Pengelola Taman Pasir Panjang Singkawang mengungkapkan pihaknya telah mempersiapkan naga air ini untuk memeriahkan pelaksanaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang. Pemesanan naga air ini dari pulau jawa dan bahannya anti basah, selain itu dibagian bawahnya dipasang sejenis pelampung agar naga selalu mengapung di air dan tidak tenggelam.

Para pengunjung yang ingin menyaksikan naga air ini dapat meewujudkan keinginannya hingga pelaksanaan perayaan Cap Go Meh mendatang.

Berita Terkait:
750 Tatung Meriahkan Cap Go Meh 2563 di Singkawang
Naga Singkawang Pecahkan Rekor MURI
Ribuan Warga Padati Vihara Pada Malam Imlek 2563
Malam Imlek di Pontianak Berlangsung Meriah
Atraksi Tatung di Kota Singkawang, Kalbar

Tuesday, January 24, 2012

Naga Singkawang Pecahkan Rekor MURI


Replika Naga asal Kota Singkawang berhasil memecahkan rekor naga terpanjang di Indonesia yang tercatat di Museum Rekor Indonesia dangan panjang hampir mencapai 140 meter yang sebelumnya di raih naga asal salah satu provinsi di pulau jawa.

Pemecahan naga terpanjang ini merupakan salah satu upaya pemerintah Kota Singkawang dalam memeriahkan perayaan pergantian tahun Imlek 2563 di Kota seribu Klenteng atau yang dikenal juga sebagai kota Amoi itu.

Pelaksanaan malam imlek berhasil menyedot ribuan warga dari berbagai etnis yang berasal dari beberapa kabupaten-kota di Kalbar, Bahkan warga dari luar Kalimantan juga sengaja datang ke kota Singkawang untuk memeriahkan malam Imlek pada tahun naga air ini.


Selain itu, para pengunjung juga disajikan replika tembok besar china yang membuat kagum setiap pasang mata yang menyaksikannya. Kebahagian dan kemeriahan itu tentu saja dimanfaatkan para pengunjung untuk mengabadikannya dengan berfoto ria baik sesama teman dan keluarga.

Pada tahun lalu, Kota Singkawang juga berhasil mencatat pemecahan rekor Ketupat raksasa dan lampion terbanyak di MURI.


Walikota Singkawang, Hasan Karman mengatakan pihaknya akan terus berupaya memperkenalkan kepada dunia wisata budaya kota Amoi itu kepada dunia sehingga menjadikan Kalbar dan Indonesia lebih terkenal dan mendatangkan pendapatan pada sektor wisata.

Rencananya pada pelaksanaan Cap Go Meh mendatang, sebanyak 400 tatung akan memeriahkan suasana Cap Go Meh dan dipastikan akan menyedot para pengunjung yang berasal dari berbagai negara dan wisatawan lokal.

Berita Terkait:
Prosesi Pembakaran 8 Naga Disaksikan Ribuan Warga
750 Tatung Meriahkan Cap Go Meh 2563 di Singkawang
Ribuan Warga Tionghoa Padati Vihara Pada Malam Imlek 2563
Malam Imlek di Kota Pontianak Berlangsung Meriah
Atraksi Tatung di Kota Singkawang, Kalbar

Ribuan Warga Tionghoa Padati Vihara Pada Malam Imlek 2563


Suasana malam imlek 2563 di Kota Pontianak ternyata di beberapa vihara atau klenteng di kota itu ramai dipadati warga keturunan tionghoa untuk melaksanakan ibadah.

Suasana pelaksanaan ibadah ini berlangsung sejak sore hingga dini hari yang dilakukan berbagai kalangan warga tionghua mulai dari orang dewasa, laki-laki dan perempuan hingga anak-anak.


Asap hio dan beragam ukuran lilin yang menjadikan suasana ibadah itu menambah kekhusukkan warga tionghoa yang melaksanakan ritual setiap pergantian tahun penanggalan China.

Memohon keselamatan, kesehatan, dipermurahkan rezeki hingga diberikan kebahagiaan dari tahun sebelumnya menjadi bagian doa yang dipanjatkan mereka yang dengan sengaja melaksanakan ritual ibadah di beberapa vihara dan klenteng pada tahun naga air ini.

Beberapa warga yang berdomisili luar kota pontianak bahkan luar kalbar sengaja datang ke Kota asal mereka untuk melaksanakan ibadah dan bersama keluarga memanjatkan doa.

Kontan saja suasana ritual yang berlangsung di beberapa vihara seperti di vihara di kawasan jalan waru pontianak penuh sesak dan mengakibatkan kawasan di sekitarnya macet total.


Selain itu, suasana ritual ibadah yang dilakukan kalangan warga keturunan tionghoa ini menjadi momen yang cukup menarik dari kalangan fotografer di kota pontianak dan mereka berusaha mencari saat-saat yang tepat untuk menghasilkan foto yang baik.

Berita Terkait:
Naga Singkawang Pecahkan Rekor MURI
Malam Imlek di Pontianak Berlangsung Meriah
Atraksi Tatung di Kota Singkawang, Kalbar

Malam Imlek di Pontianak Berlangsung Meriah


Suasana malam imlek 2563 di Kota Pontianak berlangsung meriah karena berlangsungnya pesta kembang api yang sejak awal ditunggu-tunggu masyarakat Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

Aksi pesta kembang api ini merupakan momen setiap tahunnya yang dinanti-nanti masyarakat pada malam imlek sehingga beberapa kawasan seperti di jalan Gajahmada macet total.

Langit di Kota Pontianak yang biasanya hanya dihiasi cahaya bulan dan bintang serta merta berubah menjadi cahaya warna-warni yang cukup mengagumkan bagi setiap pasang mata yang menyaksikannya.

Suasana pesta kembang api ini membuat beberapa jalan di kota pontianak macet total sehingga membuat petugas kepolisian sibuk mengatur para pengendara yang terjebak kemacetan.

Beberapa warga dari luar kota Pontianak sengaja datang hanya untuk menyaksikan kemeriahan pesta kembang api itu dan diyakini sekitar puluhan ribu memadati kawasan jalan Gajahmada.

Salah seorang pemain kembang api mengatakan untuk memeriahkan malam imlek 2563 itu ia menghabiskan dana sekitar seratus juta rupiah lebih.

Berita Terkait:
750 Tatung Meriahkan Cap Go Meh 2563 di Singkawang
Naga Singkawang Pecahkan Rekor MURI
Ribuan Warga Tionghoa Padati Vihara Pada Malam Imlek 2563
Atraksi Tatung Di Kota Singkawang, Kalbar
Danau Sentarum Surga Petualang

Monday, January 9, 2012

Cara Mempacking Carrier Dalam Ekspedisi


Seorang anggota pencinta alam atau orang yang akan melakukan perjalan mengembara melewati hutan rimba maka memerlukan tas yang cukup besar atau carrier untuk membawa barang yang dibutuhkan dalam perjalanannya.

Tidaklah mengherankan banyak yang masih meremehkan cara mempacking atau cara menyimpan barang bawaannya itu kedalam carrier sehingga sering kali merasa kesulitan dalam perjalanan karena beban yang menumpuk dibagian bawah dan mengakibatkan saat membawa carrier itu tenaga cepat terkuras alias capek.

Saya akan memberikan trik agar persoalan itu dapat anda atasi dan perjalanan anda tidak terbebani dengan kondisi carrier yang salah penempatan barang bawaan itu.


Sebelum mempacking barang bawaan anda, terlebih dahulu lipatlah barang seperti pakaian dan celana anda secara rapi dan digulung agar media untuk dipergunakan dapat menampung barang bawaan anda semua.

Selanjutnya, pisahkan barang yang bebannya berat dan ringan karena ini menjadi faktor penentu dalam membawa carrier anda nantinya.

Setelah pemisahan barang bawaan anda telah dilakukan maka selanjutnya anda bisa menggabungkan makanan ringan seperti roti dan apabila ada rokok maka simpanlah pada bagian yang mudah dijangkau seperti dibagian kantong carrier anda yang biasanya berada disamping atau dibagian atas.

Selanjutnya anda data barang bawaan anda sebelum proses packing dilakukan agar anda mengetahui apakah ada barang bawaan yang diperlukan dalam perjalanan sudah tersedia atau masih ada yang tertinggal alias kelupaan.

Pada proses packing atau penyusunan barang hendaknya anda memasukkan terlebih dahulu barang-barang yang ringan dan tidak rentan benturan dibagian bawah seperti baju yang telah dilipat rapi tadi, namun sebelumnya barang-barang itu ada siapkan plastik agar tidak basah saat anda kehujanan dalam perjalanan.

Selanjutnya, anda susun dengan celana panjang atau kain yang akan anda bawa, barulah kemudian anda susun barang-barang yang terasa berat seperti beras atau makanan kaleng dibagian atas carrier.

Proses selanjutnya simpan perlengkapan makanan seperti piring atau gelas dikantong tas yang masih tersedia, apabila tidak mencukupi simpan dibagian atas.

Apabila anda membawa matras maka pergunakan matras itu di dalam carrier anda agar terlihat rapi dan berbentuk bulat.

Terkadang anda membawa parang atau pisau dalam perjalanan, maka simpanlah dibagian cela-cela matras, selain rapi senjata tajam itu diyakini tidak melukai anda dan sebaiknya bungkus dengan kertas.

Setiap perjalanan yang akan dilakukan terkadang anda ingin mengabadikan momen langka selama perjalan itu dengan membawa kamera, maka saran saya sebaiknya kamera itu disimpan dalam tas yang berbeda karena kamera beresiko rusak apabila terkena benturan dan bungkuslah dengan plastik guna terhindar dari air karena bisa saja dalam perjalanan anda diguyur hujan.

Nah dengan anda mengetahui cara menyusun barang bawaan anda secara benar maka dipastikan dalam perjalanan anda seperti melakukan ekspedisi tidak menimbulkan masalah.

Selamat melakukan perjalanan dan semoga sukses. Salam Lestari alam....

Berita Terkait:
Pentingkah Ilmu Suvival Bagi Petualang
Kisah Tragis Pendaki Memotong Tangannya Sendiri Saat Petualangannya

Facebook Tidak Bisa Diakses


Facebook yang merupakan site jejaring sosial mulai mengalami kendala karena tidak bisa di akses, beberapa facebooker mengeluhkan gelagat yang dihadapinya saat ingin menggunakan jejaring sosial yang mendunia ini.

Hingga saat ini site itu selalu menolak apabila penggunaannya ingin mempergunakan akun mereka sehingga beberapa diantaranya menduga bahwa akun mereka telah dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Hingga saat ini pihak Facebook belum memberikan keterangan terkait adanya gelagat dalam site mereka yang pada akhirnya menyulitkan para penggunanya hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia yang terbesar.

Kejadian yang tidak mengenakkan ini sebelumnya pernah terjadi tapi hanya berlangsung beberapa saat diduga Facebook mengalami serangan dari para peretas yang menguji kemampuan pengemanan site itu.

Selain itu diduga kapasitas Facebook yang menjadi persoalan karena semakin banyaknya pengguna jejaring sosial itu. Hingga kini Facebook masih bertengker di peringkat ke-2 di alexa.com.

Apabila anda termasuk pengguna Facebook atau Facebooker maka harus bersabar hingga site kesayangan kalian bisa kembali diakses.

Berita terkait:
Cegah Serangan Cyber Crime
Membersihkan DNS Cache

Sunday, January 8, 2012

Atraksi Tatung Di Kota Singkawang, Kalbar


Festival tatung di Kota Singkawang merupakan salah satu daya tarik para wisatawan lokal maupun mancanegara yang setiap tahunnya berlangsung setelah hari raya Imlek pada hari ke-15.

Beragam aksi dengan keberanian ditampilkan oleh para tatung sehingga membuat decak kagum dan sekaligus membuat debar para penonton yang menyaksikannya.

Tidaklah mengherankan, pemerintah Kota Singkawang berupaya membuat semeriah mungkin festival tatung ini karena dapat meningkatkan pendapatan daerah dan sekaligus mendongkrak ekonomi masyarakat Kota Singkawang.


Festival tatung ini rutin digelar di Kota Singkawang setiap tahunnnya yang berlangsung di pusat kota dengan melibatkan sekitar 200 lebih para tatung dengan beragam kostum yang dipergunakan.

Para tatung dalam aksinya juga mempergunakan senjata tajam untuk memperlihatkan kekebalan tubuhnya dari senjata tajam itu sehingga membuat para penonton yang menyaksikan meringis ketakutan.

Berita terkait:
Cap Go Meh 2563 Di Pontianak Berlangsung Meriah
Naga Singkawang Pecahkan Rekor MURI
Malam Imlek di Kota Pontianak Berlangsung Meriah
Keistimewaan Rumah Betang Suku Dayak
Festival Danau Sentarum 2011 Daya Tarik Wisatawan

Renungan Untuk Generasi Bangsa


Nyaris enam dasarwarsa lewat sejak Indonesia ditegakkan, Indonesia agaknya masih belum menjadi tempat yang layak bagi setiap orang.

kemiskinan terasa begitu hadir dan amat dekat, kita bisa menyisir jalan sambil melempar pandangan, maka segala yang ganjil dan janggal dapat dengan mudah kita temukan.

Di Kota-kota besar menjamur pusat-pusat belanja yang menyuguhkan kemewahan, namun disitu pula kita menemukan anak-anak yang mengundi nasib demi mengais uang receh di jalan-jalan.

Sepanjang jalan protokol, berdiri tegak gedung-gedung megah dan apartemen bernilai milyaran rupiah, akan tetapi di sepanjang sungai berjejer rumah-rumah bilik yang lebih menyerupai jamban ketimbang tempat tinggal yang layak dan ada jauh lebih banyak lagi mereka yang menjadikan langit dan awan sebagai atap saat memejamkan pelupuk disaat larut.

Indonesia adalah negeri yang berdiri diatas niat dan tekat yang membatu, namun kita tahu Indonesia adalah negeri yang terseok-seok menempuh waktu maka ingatan kita merangkak kebelakang mengenang seorang muda yang gelisah di sebuah era ketika sikap politik bergemuruh dan kediktatoran dianggap perlu, Sikapnya memang tak lues dan bagi panggung politik jalan lurusnya barang kali tak pernah mendapatkan sambutan yang patut.

Pada masanya, maupun era-era setelahnya Ia adalah sebuah keteladanan yang utuh murni dan tulusnya perjuangan, Ia adalah seorang yang idealis dibatas terjal, lelaki muda itu adalah "SOE HOK GIE".

Soe Hok Gie adalah barang kali mengerti menjadi seorang Indonesia, ia telah menegakkan sebuah posisi berdiri bersama mereka yang malang dan tersingkirkan hingga pada suatu seketika Soe Hok Gie mendapati pengemis tua yang sedang mengunyah kulit mangga.

Di usia remaja, Ia tak punya banyak uang hanya ada 2 setengah perak dikantongnya dan Ia memberikan seluruhnya kepada pengemis yang dibalut lapar dan dahaga.Soe Hok Gie adalah orang muda yang geram yang menyadari mereka yang ketika itu duduk dipucuk kuasa nasibnya seratus depalan puluh derajat berbeda.

Kita menyimak dalam catatan hariannya yang menulis, "2 km dari pemakan kulit mangga, Paduka kita mungkin lagi tertawa-tawa, makan-makan dengan istri-istrinya yang cantik-cantik, Aku besertamu orang-orang malang."

Soe Hok Gie bukan cendikiawan yang berumah di atas awan, Ia mendamaikan para gading ilmuan dan dunia kaum demonstran. Saat pikiran-pikiran muram bertandang, Soe Hok Gie acap melepaskan kegelisahannya di Padang Mandala Wangi di atas puncak yang sunyi Ia mengadu kepada langit membeberkan kegelisahan yang terus menumpuk.

Pada akhirnya inilah cerita seorang muda yang hidupnya berakhir secara tiba-tiba satu hari menjelang usia ke-27, Gie meninggal dunia di ketinggian Gunung Semeru.

Banyak yang tidak percaya, tapi seandainya anak muda itu masih hidup mungkin kita masih melihatnya berdiri disebuah tempat memperjuangkan sesuatu yang pernah ditulisnya waktu itu.

Friday, January 6, 2012

Catatan Pendakian Bersama Gunung Bawang 2012


Beragam cara dilakukan para generasi muda sekarang untuk mengekspresikan hobby atau kegemaran mereka ke arah yang lebih positif dan bermanfaat, salah satunya dengan melakukan pendakian gunung seperti para anggota Makumpala Untan bersama para wartawan yang melakukan pendakian bersama momen tahun baru di puncak Gunung Bawang, Kabupaten Bengkayang Kalbar.

Pendakian bersama perdana antara wartawan dan anggota Makumpala Untan ini berlangsung tanggal 30 Desember 2011 hingga 2 januari 2012 dengan melibatkan 7 orang, 1 orang diantaranya wanita.


Rasa rindu akan menikmati keindahan alam merupakan semangat para tim untuk mengsukseskan ekspedisi bersama ini, sebelum pendakian para tim menggunakan kendaraan bermotor dari kota Pontianak menuju Desa Madi, Kabupaten Bengkayang.
Dalam perjalanan itu tim sempat mengalami hambatan karena kendaraan bermotor yang dipergunakan dalam perjalanan oleh salah seorang tim pendakian itu rantai motornya putus sehingga mengakibatkan waktu perjalanan menjadi terganggu.

Setelah hampir 6 jam lebih, sekitar pukul 05.00 wib tim akhirnya sampai juga di Dusun Madi, Desa Lumar, Kabupaten Bengkayang yang merupakan kampung terakhir kaki Gunung Bawang.

Setelah merasa puas istirahat di rumah Pak Herman, Tim akhirnya melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju selter pertama di simpang sirih dan makan siang bersama.

Strategi pendakian pun dikoordinasikan sesama tim, dari keputusan itu ditetapkan tim harus sampai di selter makamuk dan kesesokkan paginya pendakian dilanjutkan menuju puncak gunung bawang.

Berbagai perasaan pada waktu itu saat melakukan pendakian karena tim tidak mempersiapkan fisik secara maksimal atau dengan kata lain tidak dibekali sebelumnya dengan latihan fisik dan wajarlah pendakian itu terkesan sangat melelahkan karena medan atau rute yang dilewati sangat menguras tenaga alias menanjak tanpa henti.

Waktu yang ditargetkan dalam pendakian itu pun jauh meleset karena beberapa kendala yang terjadi sehigga sampai pada selter terakhir hingga larut malam.

Kendati demikian, perasaan lelah itu tergantikan dengan perasaan senang karena tim dalam pendakian bersama selamat semua kendati beberapa kali susah menemukan jalur, hal ini disebabkan semangat tim dan rasa kekompakkan.


Bahkan dalam kondisi kekurangan air dalam pendakian itu tim berusaha mendapatkan air dari akar kayu tertentu yang dapat mengeluarkan air sehingga permasalahan itu dapat teratasi.

Raut muka para tim ini semakin ceria saat keesokkan paginya mencapai puncak gunung bawang yang menjadi target pendakian, bahkan kesempatan mengabadikan momen itu tidak disia-siakan begitu saja, padahal anggota pendakian itu merasakan kelelahan karena medan yang berat.

Dalam suasana perjalanan turun gunung, tim juga mengalami kondisi yang cukup memprihatinkan karena pada sore itu hujan turun dengan lebatnya, kendati demikian perjalanan tetap dilanjutkan dengan melewati rute batu timah hingga malam.

Setelah seharian hingga malam hari, salah seorang tim mengalami gangguan fisik dan nyaris pingsan karena tidak sanggup untuk melakukan perjalan lagi, sehingga diputuskan untuk menginap dan dilanjutkan pagi esoknya.

Saat mencapai kampung madi yang merupakan dusun kaki gunung bawang, semua tim merasa senang dan bahagia karena dalam pendakian kali semua tim selamat dan sehat kendati meninggalkan bekas gigitan pacet dan luka karena duri pohon dalam pendakian itu.

Pesan kami untuk bangsa dan generasi penerus hendaknya menjaga alam agar terhindar dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab karena hutan dan potensi wisata pulau kalimantan atau borneo seperti mutiara yang tiada duanya di dunia ini.

"SALAM LESTARI ALAM"

Berita terkait:
Pendakian Bersama Momen Tahun Baru 2012 Sukses
Pewarta Dan Mapala gelar Pendakian Bersama Tahun Baru

Monday, January 2, 2012

Pendakian Bersama Momen Tahun Baru 2012 Sukses


Pendakian bersama Gunung Bawang, Kabupaten Bengkayang Kalbar yang digelar pewarta kalbar dan Makumpala Untan mulai tanggal 30 Desember 2011 hingga 2 Desember 2012 berlangsung sukses.

Tim pendakian ini melibatkan 7 orang, yakni Januar, Marsianus, Lanang, Deli, Arif dan Jack serta seorang wanita yakni Alin.


Pendakian ini melintasi jalur pendakian dari dusun Madi, desa Lumar menuju selter pertama yaitu simpang sirih.

Medan terjal dan cukup menantang membuat tim sempat kewalahan karena sebelumnya kawasan Gunung Bawang beberapa hari sebelumnya sempat hujan sehingga rute yang dilewati sempat menghambat proses pendakian.

Namun, berkat semangat dan kekompakkan tim, akhirnya pendakian itu terus berlanjut dan sampai di selter terakhir di makamuk dengan selamat.


Pendakian ke puncak Gunung Bawang dilakukan tim pendakian dan berhasil menancapkan spanduk pendakian di puncak yang membuat para tim terkesima karena keindahan alam ciptaan Maha Pencipta, perasaan terharu menghiasi pencapaian puncak itu karena kalangan wartawan 3 orang, yakni deli, Arif dan Alin merupakan orang yang baru pertama kali mendaki puncak Gunung Bawang.

Sedangkan saya pada momen pergantian tahun ini baru melakukan pendakian gunung bawang yang sekian lama tidak pernah mendaki gunung yang mengagumkan pesona keindahannya itu, kalau tidak salah pendakian pada momen pergantian tahun baru ini sekitar 10 tahun lamanya saya tidak mendaki karena keterbatasan waktu dan aktivitas yang cukup padat. Alhamdulillah pendakian gunung bawang kali ini bisa ikut serta.

Setelah mengabadikan momen di puncak, akhirnya tim melanjutkan turun gunung melewati rute batu timah. Perjalanan turun gunung ini sempat terkendala karena salah seorang tim mengalami gangguan fisik, sehigga diputuskan untuk menginap diperjalanan dan keesokan paginya baru dilanjutkan dan tiba di dusun madi dengan selamat.


Pendakian bersama Pewarta Kalbar dan Makumpala Untan momen pergantian tahun 2011-2012 ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada di Kalbar kepada dunia, khususnya potensi di Gunung Bawang, Kabupaten Bengkayang.

Selain itu tujuan pendakian ini juga mengajak masyarakat Kalbar agar terus menjaga alam disekitarnya dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.


Berita Terkait:
Pewarta dan Mapala Gelar Pendakian Bersama Momen Tahun Baru
Catatan Pendakian Bersama Gunung Bawang 2012
Keindahan Gunung Bawang, Kabupaten Bengkayang Kalbar